Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saratoga dan Anak Usahanya Beli Saham TBIG Rp1,07 Triliun

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) dan anak usahanya PT Wahana Anugerah Sejahtera membeli 268,86 juta lembar saham PT Tower Bersama Infrastructure Group Tbk. (TBIG) dengan total Rp1,07 triliun.
Logo Saratoga
Logo Saratoga

Bisnis.com, JAKARTA - PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) dan anak usahanya PT Wahana Anugerah Sejahtera membeli 268,86 juta lembar saham PT Tower Bersama Infrastructure Group Tbk. (TBIG) dengan total Rp1,07 triliun.

Direktur Keuangan TBIG, Helmy Yusman Santoso mengatakan pembelian saham tersebut tak memengaruhi arus dana perseroan. Alasannya, Saratoga dan anak usahanya membeli saham yang beredar di publik.

Dia pun menyebut tak ada aksi korporasi yang dikaitkan dengan transaksi tersebut.

Dikutip dari keterbukaan informasi perseroan, Saratoga melakukan pembelian atas 23,8 juta atau 23.821.704 lembar pada Jumat (23/7/2019) dengan harga per lembar Rp4.000.

Adapun, PT Wahana Anugerah Sejahtera melakukan dua kali transaksi.

Pertama, pada Jumat (19/7/2019) dengan jumlah 149,7 juta lembar atau 149.747.238 lembar saham.

Kedua, pada Jumat (23/7/2019) sebanyak 95,3 juta atau tepatnya 95.286.817 lembar saham. Kedua transaksi tersebut direalisasikan dengan harga per lembar Rp4.000.

Saratoga dan anak usahanya membeli saham tersebut untuk alasan investasi.

PT Saratoga Investama merupakan perusahaan di bidang asset management yang didirikan Edwin Soeryadjaya dan Sandiaga Uno. Sementara itu, PT Wahana Anugerah Sejahtera merupakan anak usaha SRTG yang bergerak di bidang ritel.

“Saratoga dan Wahana membeli saham TBIG dari pemegang saham lainnya. Tidak ada arus dana ke TBIG,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Minggu (28/7/2019).

Berdasarkan data per 30 Juni 2019, komposisi pemegang saham TBIG terdiri dari PT Provident Capital Indonesia yang memegang porsi 25,52% atau 1,15 miliar lembar saham.

Kemudian, PT Wahana Anugerah Sejahtera menguasai 29,43% atau 1,33 miliar lembar saham. Sisanya, sebanyak 45% atau 2 miliar lembar dikuasai pemegang saham lainnya.

Helmy menyebut transaksi yang dilakukan kedua perusahaan tak memengaruhi jumlah saham publik. “Tidak memengaruhi jumlah saham beredar,” katanya.

Sebelumnya, perseroan pun merealisasikan buy back sejumlah 110,94 juta saham dengan rata-rata harga pembelian sebesar Rp4.625 per saham.

Transaksi itu dilakukan pada periode 30 April 2018 hingga 30 Juni 2019.

Dengan demikian, TBIG masih mengantongi dana buy back saham sebesar Rp686,84 miliar dari alokasi Rp1,2 triliun untuk menyerap sebanyak-banyaknya 204 juta saham perseroan.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Akhirul Anwar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper