Bisnis.com, JAKARTA - Impor minyak India dari Venezuela melonjak menjadi sekitar 475.200 barel per hari (bph) pada Juni, lebih dari dua kali lipat bulan sebelumnya dan tertinggi dalam 21 bulan, data dan sumber industri menunjukkan.
Seperti diketahui, Washington telah memberlakukan sanksi terhadap perusahaan minyak negara Venezuela, PDVSA pada Januari untuk menekan Presiden sosialis Nicolas Maduro. Sanksi ini telah mengusir banyak pelanggan minyak Venezuela, meninggalkan persediaan untuk beberapa kilang.
Perusahaan kilang minyak swasta Reliance Industries dan Nayara Energy, yang dimiliki oleh perusahaan minyak Rusia Rosneft, adalah satu-satunya pembeli minyak Venezuela di India. Perusahaan-perusahaan ini memiliki kesepakatan berjangka untuk membeli minyak dari PDVSA, sebelum sanksi AS dijatuhkan.
Terlepas dari PDVSA, sejumlah perusahaan-perusahaan kilang India juga membeli minyak mentah dari Rosneft yang menerima minyak sebagai imbalan atas pengurangan utang Venezuela. Rusia telah meminjamkan Venezuela hampir US$16 miliar sejak 2006, yang dibayar dalam pengiriman minyak.
Data dari sumber pengiriman dan industri menunjukkan bahwa pada Juni, Nayara Energy menerima sekitar 940.000 ton minyak Venezuela, sebagian besar dari Rosneft. Tetapi sebagian besar kargo itu habis pada Juli.
Namun, Nayara tidak menanggapi permintaan komentar Reuters.
Reliance, yang telah menandatangani kontrak 15 tahun dengan PDVSA pada 2012 untuk membeli hingga 400.000 barel per hari minyak mentah berat, menerima sekitar 1 juta ton minyak dari Venezuela pada Juni.
“Impor minyak Venezuela melonjak pada Juni karena sebagian besar kargo tertunda paket dari bulan-bulan sebelumnya,” kata sumber pengiriman seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (27/7/2019).
Impor minyak India dari Venezuela pada Juni sekitar 54 persen lebih tinggi dari tahun lalu, data menunjukkan.
Pada paruh pertama 2019, impor minyak Venezuela oleh India naik 11 persen menjadi sekitar 357.000 barel per hari.
Meningkatnya impor dari Venezuela pada Januari-Juni 2019 juga turut membantu mengkompensasi hilangnya minyak Iran. Sebab India telah berhenti membeli minyak Iran dari Mei karena sanksi AS terhadap Iran.
Sejak November tahun lalu, hanya perusahaan kilang negara di India yang melakukan pembelian dari Iran antara November dan Mei, ketika keringanan untuk pembeli minyak Iran berakhir.
Reliance dan Nayara menghentikan pembelian minyak dari Teheran dari kuartal keempat 2018 karena pengaruh sanksi AS.
Impor minyak keseluruhan India pada Juni turun sekitar 7,6 persen dari tahun lalu menjadi 4,47 juta barel per hari, karena beberapa unit kilang ditutup unit untuk pemeliharaan.