Bisnis.com, JAKARTA - Mubadala Investment Company, OMV Aktiengesellschaft, serta PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) telah menandatangani nota kesepahaman untuk mengeksplorasi peluang kerja sama di sektor petrokimia di Indonesia.
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia pada Rabu (24/7), penandatanganan perjanjian tersebut disaksikan oleh Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan dan Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Uni Emirat Arab, serta Presiden Joko Widodo.
Perjanjian tersebut ditandatangani oleh CEO Perusahaan Investasi Minyak & Petrokimia Mubadala Musabbeh Al Kaabi, CEO OMV Rainer Seele, dan Presiden Direktur TPIA dan PT Chandra Asri Perkasa Erwin Ciputra.
MOU ini bertujuan untuk mengeksplorasi peluang potensial untuk kerja sama di sektor petrokimia di Indonesia. Perusahaan akan membentuk kelompok kerja yang bersama-sama menentukan jadwal menilai peluang.
"Kami telah aktif di Indonesia selama lebih dari 10 tahun melalui portofolio perusahaam kami yang beroperasi di seluruh rantai nilai. Kami menganggap Indonesia sebagai pasar strategis dan yakin bahwa Mou ini akan menghasilkan peluang potensial bagi Mubadala, perusaan portofolio dan mitra utama kami," kata Musabbeh Al Kaabi dalam keterbukaan informasi.
Rainer Seele mengatakan, perseroan berencana memperluas bisnis petrokimia ke pasar yang sedang tumbuh. Oleh karena itu, perseroan mengeksplorasi berbagai peluang di wilayah-wilayah dengan permintaan yang terus meningkat.
"Lokasi Indonesia, serta fakta bahwa Chandra Asri adalah perusahaan petrokimia terintegrasi yang terbesar di negara ini, menempatkan Chandra Asri dalam posisi yang sangat kuat. Kami benar-benar menantikan pembahasan yang produktif," katanya.
Erwin Ciputra mengatakan, perseroan menyambut baik minat Mubadala dan OMV untuk mengeksplorasi peluang berinvestasi di komplek petrokimia TPIA.
"Sejalan dengan nilai-nilai dan tradisi perusahaan untuk tumbuh melalui kemitraan yang sukses, kami berharap untuk menyelesaikan pemilihan investor strategis ini dengan segera. Dengan basis yang kuat di Indonesia serta dukungan solid dari pemerintah, kami berkomitmen untuk memanfaatkan potensi pasar domestik yang menjanjikan dan mendukung pertumbuhan, kesejahteraan ekonomi, serta industrialisasi," katanya.