Bisnis.com, JAKARTA— PT Jasamarga Pandaan Tol melakukan penerbitan instrumen sukuk ijarah jangka menengah dengan total sisa imbalan ijarah Rp785 miliar.
Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, yang dikutip Rabu (17/7/2019), perseroan menerbitkan Sukuk Ijarah Jangka Menengah PT Jasamarga Pandaan Tol Tahun 2019 Seri A dan B.
Secara detail, Seri A memiliki cicilan imbalan ijarah 8,50% per tahun dengan tenor 3 tahun. Selanjutnya, Seri B memiliki cicilan imbalan ijarah 9,00% per tahun dengan tenor 5 tahun.
Adapun, distribusi secara elektronik untuk dua seri itu dijadwalkan pada 17 Juli 2019. Tanggal pembayaran cicilan imbalan ijarah pertama pada 17 Oktober 2019.
Dalam emisi itu, PT Bank Mega Tbk. bertindak sebagai agen pemantau. Sementara itu, PT Mandiri Sekuritas dan PT Bahana Sekuritas menjadi arranger atau pengatur penerbitan.
Seperti diketahui, Jasamarga Pandaan Tol merupakan pengelola ruas tol Gempol—Pandaan. Panjang jalan tersebut mencapai 13,61 kilometer.
Baca Juga
Berdasarkan pemberitaan Bisnis.com sebelumnya, saat ini komposisi pemegang saham Jasamarga Pandaan tol yakni PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 40%, PT PT Jalan Tol Kabupaten Pasuruan (JTKP) 6,19%, dan PT Trans Optima Luhur (TOL) 53,81%.
Pada April 2019, Jasa Marga bersama PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI) meluncurkan DINFRA Toll Road Mandiri-001. Instrumen itu merupakan wadah berbentuk kontrak investasi kolektif yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya sebagian besar diinvestasikan pada aset infrastruktur dalam bentuk ekuitas oleh manajer investasi.
Selanjutnya, dana yang dihimpun dari Dinfra digunakan untuk berinvestasi di ruas tol Gempol—Pandaan. Investasi yang dilakukan oleh manajer investasi menggunakan dua skema.
Pertama, melalui rights issue yang dilakukan oleh Jasamarga Pandaan Tol sekitar 19% saham. Dari situ, dana yang masuk ke ekuitas perseroan senilai Rp300 miliar.
Selanjutnya, pembelian saham sekitar 33% saham Jasa Marga di JPT senilai Rp480 miliar.
Jasa Marga telah melakukan penjualan saham perseroan sebanyak 33,11% dari modal ditempatkan di JPT kepada Trans Optima Luhur. Perseroan menjual sekitar 208,64 juta lembar dari saham ditempatkan di JPT sehingga TOL kini memegang kepemilikan di JPT.