Bisnis.com, JAKARTA — PT Waskita Beton Precast Tbk. membukukan nilai kontrak baru Rp3,10 triliun per semester I/2019 atau tumbuh 4,4% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Direktur Utama Waskita Beton Precast Jarot Subana mengungkapkan perolehan kontrak baru pada Januari 2019—Juni 2019 senilai Rp3,10 triliun. Pencapaian itu naik 4,4% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp2,97 triliun.
Jarot mengatakan perolehan nilai kontrak baru itu berasal dari beberapa proyek besar di antaranya Krian—Legundi—Bunder-Manyar (KLBM) Seksi 2 dan 3, jalan tol Jakarta—Cikampek II Selatan Paket 3, addendum jalan tol Cibitung—Cilincing, jalan tol Bogor—Ciawi—Sukabumi Seksi II, dan jalan tol Bekasi—Cawang—Kampung Melayu Seksi 2A, serta proyek lainnya.
Dia mengatakan emiten berkode saham WSBP itu secara konsisten menambah kapasitas dan melakukan pengembangan produk baru, seperti rumah pracetak, tiang listrik beton, dan bantalan kereta api.
“Kami akan terus berinovasi dalam menghasilkan inovasi produk. Tentunya kami juga akan memperluas pasar eksternal yang diharapkan meningkat dengan target sebesar 40% pada tahun ini,” jelasnya dalam siaran pers, Kamis (11/7/2019).
Kendati demikian, Jarot mengatakan perseroan tetap menjaga sinergi dengan induk usaha, PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Hal itu untuk proyek-proyek yang bersifat pengembangan bisnis serta produk lainnya.
Baca Juga
Seperti diketahui, WSBP membidik kontrak baru Rp10,39 triliun pada 2019. Dengan pencapaian Rp3,10 triliun, produsen beton itu artinya merealisasikan 29,83% target tahun ini.
Sebagai catatan, realisasi kontrak baru perseroan tergerus 39,59% secara tahunan pada 2018. Nilai yang dikantongi turun dari Rp11,03 triliun pada 2017 menjadi Rp6,66 triliun tahun lalu.