Bisnis.com, JAKARTA -- Grup Sahid siap ekspansi ke luar negeri untuk meningkatkan kinerja perseroan dalam jangka panjang.
Direktur Utama PT Hotel Sahid Jaya Tbk. (SHID) Haryadi B. Sukamdani mengungkapkan bahwa perseroan akan membuka hotel di Uzbekistan dan juga berencana membidik Malaysia. Namun, konsentrasi utama masih di Uzbekistan.
Menurutnya, Uzbekistan merupakan negara terbesar di Asia Tenggara dan perseroan siap menambah tiga hotel yang berada di satu hotel di Samarkand dan mengelola dua hotel Bukhara. Lebih merinci, hotel yang di Samarkand merupakan milik sendiri sebanyak 300 kamar, dan pada tahap awal akan dibangun sebanyak 100 kamar, yang telah dimulai pada Mei 2019.
Hotel di Samarkand ini akan dikelola oleh PT Sahid International Hotel Management & Consultant (SIHMC) bersama dengan investor lokal dan tahap pertama ditargetkan rampung pada 2020. Menurutnya, dengan menggandeng investor lokal, risiko yang dimiliki perseroan akan berkurang. Hotel yang akan dibangun ini dekat dengan Makam Imam Al-Bukhori di Uzbekistan.
Lebih detail, untuk hotel yang akan dikelola di Bukhara, yakni Royal Palace berbintang 3, sebanyak 70 kamar dan Sahid Sharafson Bukhara sebanyak 143 kamar.
"Kami juga berencana ekspansi ke Makkah ya, tetapi masih mencari lokasi yang dekat dengan masjid. Sebab, daerah yang sangat potensi adalah yang dekat dengan mesjid," ungkap Haryadi, Jumat (28/6/2019).
Baca Juga
Adapun pangsa pasar hotel di Uzbekistan adalah jemaah umrah asal Indonesia. Dalam setahun, jumlah jemaah umrah mencapai 1 juta orang per tahun.
Besarnya jumlah jemaah umrah, kata Haryadi, menjadi potensi yang sangat besar. Selain itu, dari 1 juta angka tersebut sebanyak 10% yang melakukan perjalanan wisata. Dia mengungkapkan, daya tarik negara Uzbekistan adalah memiliki 4 musim dan memiliki wisata agama Islam yang banyak.
Haryadi menambahkan, perseroan juga berencana untuk ekspansi ke Malaysia dan Saudi, tetapi masih mempertimbangkan lokasi yang strategi dan potensi penjualan kamar.