Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kali ini, AS yang Membuat Harga Minyak Memanas

Harga minyak mentah menguat lebih dari 1% pada perdagangan Rabu (26/6/2019), didorong oleh penutupan kilang besar minyak di Amerika Serikat, dan cadangan minyak mentah Negeri Paman Sam turun di luar perkiraan.

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah menguat lebih dari 1% pada perdagangan Rabu (26/6/2019), didorong oleh penutupan kilang besar minyak di Amerika Serikat, dan cadangan minyak mentah Negeri Paman Sam turun di luar perkiraan.

Berdasarkan data Bloomberg, hingga pukul 16.45 WIB, harga minyak mentah West Texas Intermediate menguat 1,85% atau 1,06 poin ke posisi US$58,88 per barel, sedangkan harga Brent menguat 1,20% atau 0,77 poin ke posisi US$65,06 per barel.

Mengutip Reuters, Rabu (26/6/2019), perusahaan kilang minyak Philadelphia Energy Solutions diperkirakan menutup kilang minyaknya secara permanen di Pantai Timur, AS, setelah kebakaran besar menyebabkan kerusakan substansial kompleks kilang. Dua sumber yang mengetahui permasalahan itu mengatakan pada Selasa (25/6/2019) waktu setempat.

PES, berlokasi di koridor tersibuk dan terpadat di AS, telah menyatakan force majeure terhadap pasokan bensin usai insiden tersebut. Bensin berjangka AS mencapai level tertinggi sejak akhir Mei, selepas peristiwa tersebut.

Olivier Jakob dari konsultan Petromatrix di Swiss mengatakan bahwa harga minyak naik sebagai reaksi terhadap data American Petroleum Institute yang berkolaborasi dengan gangguan kilang di Pantai Timur AS. “Bensin naik dan memimpin kompleksitas tersebut dan membantu menjaga momentum pada minyak mentah,” katanya.

Dia menambahkan, margin kilang minyak membaik secara global karena jika kilang tersebut tidak dapat beroperasi, maka harus diimbangi dengan kenaikan produksi yang tinggi kilang di tempat lain.

Data API menunjukkan, stok minyak mentah AS turun 7,5 juta barel dalam pekan yang berakhir 21 Juni menjadi 474,5 juta barel. Sementara itu, ekspektasi para analis untuk penurunan itu sebesar 2,5 juta barel.

Stok minyak mentah di pusat pengiriman AS Cuching, Ilahama, turun 1,3 juta barel. Merosotnya persediaan minyak mentah dan pemadaman kilang tiba pada saat konflik antara Washington dan Teheran. Ketegangan kedua negara itu sendiri telah memicu kekhawatiran bahwa pengiriman yang melewati Selat Hormuz - rute pasokan minyak tersibuk di dunia - dapat terganggu.

Sehari sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengancam untuk melenyapkan setengah Iran jika menyerang apa pun terkait dengan Amerika.

Adapun, Teheran telah mengutuk putaran baru sanksi AS sebagai keterlebelakangan mental. Ketegangan bilateral melonjak lagi setelah Iran menembak jatuh pesawat tak berawak AS minggu lalu di kawasan Teluk. Hubungan antar dua negara itu telah tegang sejak Washington menuduh Iran di balik serangan kapal tanker di kawasan perairan Teluk. Sedangkan Teheran telah membantah peran apa pun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dika Irawan
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper