Bisnis.com, JAKARTA - Calon emiten yang bergerak di bidang pengolahan tembakau PT Indonesian Tobacco menawarkan harga penawaran umum perdana saham (IPO) senilai Rp219 per saham.
Harga IPO Indonesian Tobacco berada di rentang harga masa penawaran awal pada 27 Mei - 31 Mei 2019, sebesar Rp180-Rp230 per saham.
Dalam prospektus ringkas pada Selasa (25/9/2019), masa penawaran umum dilakukan pada 25 Juni-28 Juni 2019, tanggal penjatahan pada 2 Juli 2019. Pencatatan di Bursa Efek Indonesia bakal dilakukan pada 4 Juli 2019.
Jumlah saham yang ditawarkan Indonesian Tobacco sebanyak 274,06 juta saham atau 29,13% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum perdana.
Dengan demikian, dana yang dapat dikantongi Indonesian Tobacco dari IPO sebesar Rp60,02 miliar.
Perseroan menunjuk PT Phillip Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Indonesian Tobacco berencana menggunakan dana yang diperoleh dari IPO seluruhnya untuk modal kerja berupa pembelian bahan baku berupa daun tembakau.
Porsi pembelian tembakau berdasarkan segmen wilayah di antaranya 25% Jawa Tengah (Muntilan, Temanggung, Parakan, dan Boyolali), 50% Jawa Timur dan Madura (Bondowoso, Kasturi, Maesan, Jombang), dan 25% Bali dan Lombok untuk jenis tembakau virgnia).