Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pariwisata PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. menerbitkan obligasi senilai Rp269 miliar untuk melakukan refinancing kewajiban perseroan yang akan jatuh tempo.
Obligasi ini memiliki tingkat bunga 7,85%, yang akan jatuh tempo pada 12 Juli 2020. Adapun penjamin pelaksana emisi obligasi yakni PT Mandiri Sekuritas. Obligasi ini merupakan bagian dari obligasi berkelanjutan II Jaya Ancol dengan target dana senilai Rp1 triliun.
Sekretaris Perusahaan PJAA, Agung Praptono mengungkapkan, penerbitan obligasi ini merupakan refinancing dari kewajiban. "Kami mau refinancing," ungkapnya, Senin (24/6/2019),
Dalam laporan keuangan kuartal I/2019, PJAA memiliki pinjaman bank jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam setahun dengan total Rp299,27 miliar dan obligasi yang jatuh tempo dalam setahun senilai Rp596,16 miliar.
Dengan demikian, total liabilitas jangka pendek perseroan mencapai Rp1,21 triliun. Sementara itu, liabilitas jangka panjang senilai Rp1 triliun. Dengan demikian total liabilitas PJAA mencapai Rp2,21 triliun. Di sisi lain, total ekuitas PJAA senilai Rp2,13 triliun. Maka total liabilitas dan ekuitas PJAA per Maret 2019 senilai Rp4,35 triliun.
Dalam catatan Bisnis, PJAA memproyeksikan pertumbuhan laba 10%--15%. Adapun laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada 2018 senilai Rp223,38 miliar, naik 1,43% dari posisi Rp220,21 miliar pada 2017.
Dengan demikian, target laba PJAA pada 2019 bila naik 10%-15% dari 2018 bakal sekitar Rp245,71 miliar--Rp256,88 miliar.