Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Raup Dana Rp350 Miliar, Bali United (BOLA) Resmi Melantai di BEI

Emiten pengelola klub sepakbola PT Bali Bintang Sejahtera Tbk. resmi mencatatkan sahamnya dan menjadi perusahaan publik ke-632 di Bursa Efek Indonesia pada Senin (17/6/2019).
CEO PT Bali Bintang Sejahtera Tbk Yabes Tanuri (kanan) berbincang dengan Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djayadi (kiri), dan pemain Bali United Irfan Bachdim, usai pencatatan perdana saham perseroan, di Galeri BEI, Jakarta, Senin (17/6/2019)./Bisnis-Endang Muchtar
CEO PT Bali Bintang Sejahtera Tbk Yabes Tanuri (kanan) berbincang dengan Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djayadi (kiri), dan pemain Bali United Irfan Bachdim, usai pencatatan perdana saham perseroan, di Galeri BEI, Jakarta, Senin (17/6/2019)./Bisnis-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA--Emiten pengelola klub sepakbola PT Bali Bintang Sejahtera Tbk. resmi mencatatkan sahamnya dan menjadi perusahaan publik ke-632 di Bursa Efek Indonesia pada Senin (17/6/2019).

Perusahaan pengelola klub sepakbola profesional Liga 1 Indonesia "Bali United" tersebut diperdagangkan dengan kode saham BOLA dan memeroleh dana segar senilai Rp350 miliar. 

Penawaran umum perdana (IPO) saham BOLA ini pun menjadikan Bali United sebagai klub sepakbola pertama di Asia Tenggara yang go public.

CEO Bali United Yabes Tanuri menyampaikan, dengan dilepasnya saham Bali United untuk umum maka akan semakin banyak pihak yang bisa mendukung tercapainya visi dan misi Bali United untuk meraih sukses yang berkelanjutan, dengan terus berinovasi baik di bidang sepakbila maupun industri olahraga dan hiburan secara luas.

"Tentu saja juga termasuk para supporter yang kali ini dapat berperan lebih aktif dalam memperbesar dampak Bali United untuk mencapai tujuannya," kata Yabes di Jakarta, Senin (17/6/2019).

Perseroan melepas sebanyak 2 miliar saham atau setara dengan 33,33% saham pada harga penawaran perdana yang ditetapkan sebesar Rp175 per saham.

Adapun selama masa penawaran umum perdana saham pada periode 10-12 Juni 2019, saham BOLA mengalami kelebihan permintaan sampai dengan kurang lebih 110 kali dari porsi penjatahan terpusat (pooling) saham yang ditawarkan kepada masyarakat.

Dana hasil IPO ini dikatakan bakal digunakan untuk investasi, memperkuat struktur permodalan di entitas anak dan sisanya akan digunakan untuk modal kerja.

Plt Ketua Umum PSSI Iwan Budianto menyambut positif langkah klub Bali United, bahwa ini merupakan sinyal industri sepak bola Indonesia semakin berkembang dan maju.

"Brand Bali United tentu akan semakin positif sebagai klub profesional dengan dukungan besar fans. PSSI akan selalu mendukung dan berharap akan ada klub lain yang mengikiti langkah Bali United," ujarnya.

Bertindak sebagai pelaksana penjamin emisi efek dalam IPO ini adalah PT Kresna Sekuritas dan PT Buana Capital Sekuritas.

Direktur Utama Kresna Sekuritas Octavianus Budiyanto mengungkapkan, antusiasme masyarakat Bali yang terutama fans dan suporter Bali United sangat besar.

Begitu pula Direktur Investment Banking Buana Capital Sekuritas Ratna Karim menyampaikan, IPO ini juga akan menjadi edukasi pasar modal bagi para pemegang saham yang menjadi investor BOLA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper