Bisnis.com, JAKARTA — PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. memproyeksikan proses restrukturisasi utang yang tengah diproses perseroan dapat rampung setidaknya pada akhir Juni 2019.
“Kesepakatan sama kreditur untuk restrukturisasi minggu ini. Paling tidak ya akhir bulan ini [Juni 2019],” ujar Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim saat ditemui di Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Senin (10/6/2019).
Kendati demikian, Silmy belum membeberkan skema restrukturisasi yang ditempuh oleh produsen baja milik negara itu dengan para kreditur.
Sebelumnya, Silmy mengatakan total utang yang bakal diresktrukturisasi perseroan senilai US$2,2 miliar. Namun, dia belum membeberkan secara detail skema yang akan ditempuh oleh perseroan untuk proses tersebut.
Dia mengatakan terdapat beberapa opsi resktrukturisasi yang dapat ditempuh oleh perseroan. Skema tersebut yakni perpanjangan, negosisasi bunga, hingga debt to equity swap.
Berdasarkan catatan Bisnis.com, emiten berkode saham KRAS itu menargetkan laba bersih US$6,37 juta pada 2019. Realisasi itu berbanding terbalik dengan rugi US$74,82 juta pada 2018.
Baca Juga
Tahun ini, perseroan menargetkan peningkatan aset pada 2019 sebesar 15,21% dari capaian 2018 sebesar US$4,30 miliar menjadi US$4,95 miliar pada 2019.