Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melonjak lebih dari 1 persen pada akhir perdagangan hari terakhir sebelum libur Lebaran, Jumat (31/5/2019).
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup melonjak 1,72 persen atau 105,01 poin di level 6.209,12 dari level penutupan perdagangan sebelumnya. Pada perdagangan Rabu (29/5), IHSG ditutup menguat 1,18 persen atau 70,96 poin di level 6.104,11.
Indeks sebelumnya dibuka di zona hijau dengan penguatan 0,11 persen atau 6,41 poin di level 6.110,52. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di level 6.110,48 – 6.209,12.
Seluruh sembilan sektor berakhir di wilayah positif, didorong oleh sektor aneka industri yang menguat 2,66 persen, disusul sektor finansial yuan gmenguat 2,03 persen.
Dari 633 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, sebanyak 252 saham menguat, 142 saham melemah, dan 239 saham stagnan.
Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang masing-masing menguat 3,81 persen dan 3,17 persen menjadi penopang utama penguatan IHSG.
Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 juga ditutup menguat 2,5 persen atau 13,30 poin ke level 545,93, setelah dibuka menguat 0,34 persen atau 1,78 poin ke level 534,41.
Dilansir Bloomberg, IHSG menguat setelah peningkatan peringkat kredit oleh S&P Global Ratings yang dapat menarik lebih banyak aliran dana masuk asing dan meningkatkan peluang penurunan suku bunga pada semester kedua tahun ini.
Dalam keterangan resminya, Jumat (31/5), S&P Global Ratings menaikkan peringkat investasi Indonesia menjadi 'BBB' dari 'BBB-' di tengah prospek pertumbuhan ekonomi yang kuat dan dinamika kebijakan yang mendukung.
S&P menyatakan kondisi perekonomian Indonesia dinilai secara konsisten mampu melampaui negara-negara lain yang memiliki pendapatan serupa. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kuat pun diperkirakan bisa terus berlanjut.
"Dengan kebijakan fiskal yang stabil dan prudent, kami percaya kredit profil Indonesia secara keseluruhan mengalami perbaikan," papar S&P.
Kepala Riset Sinarmas Sekuritas, Evan Lie Hadiwidjaja mengatakan reningkatan rating ini dapat meningkatkan peluang penurunan suku bunga kebijakan pada semester kedua dan dapat berdampak positif bagi pengembang properti,
Sementara itu, ekonom Ciptadana Sekuritas Imanuel Reinaldo mengatakan peningkatan akan membuat Indonesia lebih menarik bagi investor asing.
“Selera risiko di Indonesia akan membaik, terutama karena ini adalah peningkatan dari S&P dalam waktu yang relatif singkat dari yang sebelumnya,” ungkap Imanuel, Juamt (31/5/2019), seperti dikutip Bloomberg.
IHSG menguat di saat indeks saham lainnya di Asia bergerak cenderung melemah, di antaranya indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang yang ditutup melemah masing-masing 1,29 persen dan 1,63 persen, sedangkan indeks Shanghai Composite dan CSI 300 melemah 0,24 persen dan 0,31 persen.
Saham-saham pendorong IHSG: | |
---|---|
Kode | Kenaikan (persen) |
BBRI | +3,81 |
TLKM | +3,17 |
ASII | +3,13 |
BBCA | +1,05 |
Saham-saham penekan IHSG: | |
---|---|
Kode | Penurunan (persen) |
TPIA | -6,67 |
BRPT | -8,45 |
MKPI | -16,29 |
BALI | -19,05 |
Sumber: Bloomberg