Bisnis.com, JAKARTA - Emiten distribusi produk digital PT M Cash Integrasi Tbk. (MCAS) mengincar pendapatan sebesar Rp8 triliun pada 2019.
Managing Director MCAS Jahja Suryandi optimistis hal itu dapat terealisasi sebab tren pembayaran digital sedang berkembang di Indonesia. Sebagai ilustrasi, MCAS berhasil mencatat pendapatan Rp6,36 triliun pada 2018 atau tumbuh 139,33% dibandingkan dengan 2017. Padahal Jahja hanya menargetkan pendapatan sebesar Rp4 triliun.
"Kuartal I/2019 ini kita sudah catat pendapatan Rp2 triliun. Kuartal kedua dan pertama selalu proses pembangunan infrastruktur. Ekspektasi saya pendapatan akan melonjak di kuartal III dan IV," katanya pada Senin (27/5/2019).
Sampai dengan kuartal I/2019, pendapatan tumbuh 68,8% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Dengan Hasil tersebut perseroan telah berhasil membukukan sekitar 25%.
Sampai dengan akhir tahun, perseroan telah menyiapkan strategi lain berupa peningkatan layanan pembayaran pulsa, PLN, dan tiket transportasi. Kedua, menambah kerjasama layanan fintech seperti top up untuk LinkAja, Go-Pay, maupun OVO. Terakhir memberikan layanan pembelian tiket konser digital.
Selain itu, penyebaran infrastruktur untuk layanan-layanan pembayaran pun masih menjadi fokus MCAS tahun ini. Dari total sebanyak 75.910 unit di tahun 2018 tahun ini diharapkan bakal bertambah menjadi 90.000 unit - 100.000 unit.
Baca Juga
Sementara itu, total pengguna pun ditargetkan naik menjadi 6 juta orang dari 4,6 juta. Di sisi lain, Head of Investor Relation MCAS Stanley Tjiandra mengatakan perseroan menyiapkan belanja modal atau capex sebesar Rp120 miliar yang rencananya bakal digunakan untuk pengembangan sektor informasi teknologi.
Sumber pendanaan belanja modal tahun ini berasal dari kas internal dan dana penawaran umum perdana yang masih tersisa. “Dari IPO sekitar Rp 46 miliar, sisanya dari kas internal,” katanya.
Posisi internal kas sampai dengan kuartal I/2019 sekitar Rp400 milliar sedangkan dana IPO tersisa Rp75 milliar. Adapun, sampai dengan kuartal pertama belanja modal yang telah terutilisasi sebesar Rp26 milliar.