Bisnis.com, JAKARTA — PT United Tractors Tbk. mengerek target penjualan emas 11,11% melalui entitas anak PT Agincourt Resources sejalan dengan realisasi kinerja operasional sampai dengan April 2019 yang diklaim sesuai dengan target.
Dalam laporan operasional Januari 2019—April 2019, yang dipublikasikan perseroan Kamis (23/5), United Tractors melaporkan Agincourt Resources merealisasikan volume penjualan emas 27.000 ounces (oz) pada April 2019. Realisasi itu turun 27,02% dibandingkan dengan periode Maret 2019 sebanyak 37.000 oz.
Dengan demikian, total penjualan emas Agincourt Resources sebanyak 124.000 oz pada Januari 2019—April 2019.
Investor Relations United Tractors Ari Setiyawan menjelaskan bahwa turunnya realisasi penjualan emas Agincourt Resources pada April 2019 karena terdapat beberapa hari libur. Kendati demikian, manajemen telah meninjau ulang target penjualan emas 2019.
“Ada peluang untuk meningkatkan penjualan emas menjadi 400.000 oz pada 2019,” ujarnya kepada Bisnis.com, Kamis (23/5/2019).
Berdasarkan catatan Bisnis.com, emiten berkode saham UNTR itu awalnya menargetkan penjualan emas 360.000 oz pada 2019. Dengan demikian, entitas anak PT Astra International Tbk. mengerek 11,11% target penjualan emas tahun ini.
Baca Juga
Ari menuturkan tahun lalu penjualan emas sekitar 410.000 oz. Pihaknya berharap produksi tahun ini selisihnya tidak terlalu jauh dibanding periode 2018.
Di sisi lain, penjualan alat berat komatsu UNTR periode Januari 2019—April 2019 turun 12,92% secara tahunan. Jumlah penjualan turun dari 1.656 unit pada Januari 2018—April 2018 menjadi 1.442 unit.
Pada periode Januari 2019—April 2019, pangsa penjualan terbesar masih didominasi sektor pertambangan dengan 49%. Akan tetapi, besaran itu turun dari 57% pada Januari 2018—April 2018.
Sebaliknya, pangsa pasar penjualan ke sektor konstruksi naik dari 22% pada Januari 2018—April 2018 menjadi 26% pada Januari 2019—April 2019. Kenaikan juga terjadi untuk pangsa pasar penjualan ke sektor kehutanan yang naik dari 8% menjadi 12% sepanjang periode tersebut.
Adapun, pangsa pasar penjualan ke sektor perkebunan tetap bertahan di 13% baik pada Januari 2018—April 2018 maupun Januari 2019—April 2019.
Ari menuturkan perseroan memang telah memproyeksikan penjualan alat berat komatsu turun pada 2019. Target penjualan tahun ini hanya 4.000 unit atau lebih rendah dari periode 2018 sebanyak 4.879 unit.
“Penurunan terutama dari sektor pertambangan karena harga komoditas batu bara tahun ini diperkirakan lebih rendah,” tuturnya.