Bisnis.com, JAKARTA-- MNC Sekuritas memproyeksikan bahwa pada perdagangan hari ini Kamis (23/5/2019) harga surat utang negara (SUN) masih cenderung bergerak terbatas dengan arah pergerakan harga yang cenderung terkoreksi.
Analis MNC Sekuritas I Made Adi Swputra mengatakan, para pelaku pasar masih akan mencermati beberapa sentimen baik dari dalam maupun luar negeri sebelum kembali melakukan akumulasi pembelian SUN.
Dia menyarankan kepada investor tetap mencermati arah pergerakan harga SUN untuk melakukan strategi trading dengajmemanfaatkan momentum fluktuasi harga SUN di pasar sekunder.
"Kami masih merekomendasikan Surat Utang Negara sebagai portofolio trading seperti seri FR0053, FR0061, FR0063, FR0070, FR0056, FR0059, dan FR0064," jelasnya Kamis (23/5/2019).
Harga SUN pada perdagangan hari Rabu, (22/5/2019) bergerak dengan arah yang beragam dengan kecenderungan mengalami penurunan akibat melemahnya nilai tukar rupiah ditengah gejolak politik domestik dan beberapa sentimen global.
Pergerakan harga SUN pada perdagangan kemarin bergerak dengan arah yang bervariasi dengan kecenderungan mengalami penurunan. Hal tersebut didorong oleh melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akibat adanya beberapa tekanan yang berasal dari domestik maupun global. Perhelatan politik yang terjadi di domestik akan mempengaruhi keputusan para pelaku pasar, kendati pada awal pekan ini KPu telah mengumumkan pemenang pasangan presiden dan wakil presiden untuk periode 2019-2024.
Namun, terjadinya kericuhan aksi demonstrasi dari oposisi memungkinkan adanya peningkatan net capital outflow sehingga mengakibatkan kenaikan imbal hasil pada SUN. Dia menilai tekanan tersebut bersifat sementara hingga keputusan dari Mahkamah Konstitusi (MK).
Sementara itu dari faktor eksternal, hasil FOMC Minutes yang disampaikan, The Fed sepakat untuk lebih bersabar dalam menetukan kebijakan moneter mengenai suku bunga acuannya. Tingkat inflasi yang lemah dipandang oleh anggota FOMC Minutes sebagai alasan untuk menahan suku bunga acuan beberapa waktu ked epan. Selain itu, anggapan risiko terhadap pasar keuangan dan ekonomi global terlihat sudah mereda.