Bisnis.com, JAKARTA — Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia mengapresiasi langkah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. dalam melakukan transaksi dengan Mahata Aero Teknologi.
Pimpinan rapat Teguh Juwarno mengungkapkan hal tersebut dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi VI dengan jajaran direksi Garuda Indonesia dan Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei, dan Konsultan Kementerian BUMN.
Teguh mengapresiasi langkah manajemen emiten berkode saham GIAA tersebut dalam meningkatkan kinerja perseroan di luar bisnis utama yang dilakukan.
“Komisi VI mendorong BUMN untuk melakukan bisnis as not usual ,” ujarnya di Ruang Rapat Komisi VI, Jakarta, Selasa (21/5/2019).
Selain itu, Komisi VI DPR RI mengapresiasi langkah Garuda Indonesia dalam memperbaiki kinerja keuangan, sehingga dapat membukukan kinerja positif dengan melakukan Good Corporate Governance (GCG).
Namun, Komisi VI DPR RI memberikan catatan untuk perseroan kepada manajemen Garuda Indonesia untuk segera memberikan laporan tanggapan dari pihak regulator terkait.
Baca Juga
“Komisi VI meminta hasil yang belum ada yaitu pendapat dari Bursa Efek Indonesia dan Ikatan Akutansi Indonesia, kami minta hasil tersebut untuk diteruskan ke Komisi VI,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara mengatakan bahwa Ikatan Akuntan Indonesia telah melakukan peninjauan terhadap laporan keuangan perseroan.
Lebih jauh, pria dengan sapaan Ari Askhara itu menyebut pihak regulator Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga telah melakukan pemeriksaan terhadap polemik tersebut, serta perseroan telah memenuhi seluruh permintaan penjelasan oleh Bursa Efek Indonesia.
Saat ini, lanjut Ari, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tengah melakukan pemeriksaan terhadap laporan keuangan 2018 milik perseroan.
“Kami sedang menunggu hasil dari BPK, sebelum lebaran mungkin hasilnya sudah diserahkan ke Kementarian BUMN,” pungkasnya.