Bisnis.com, JAKARTA — PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. mengantongi dana segar Rp715 miliar dari divestasi kepemilikan 20,34% di ruas tol Surabaya—Mojokerto kepada ASTRA Infra.
Emiten berkode saham WIKA itu menyepakati peralihan saham atau divestasi kepemilikan di PT Jasamarga Surabaya Mojokerto kepada Astra Infra melalui PT Astra Tol Nusantara. Kesepakatan itu dicapai setelah penandatanganan perjanjian pengikatan akta jual saham pada akhir pekan lalu.
Dengan kesepakatan tersebut, 20,34% saham WIKA di konsesi jalan tol Surabaya—Mojokerto dialihkan ke Astra Infra.
"Nilainya Rp715 miliar,” ujar Direktur Keuangan Wijaya Karya Ade Wahyu kepada Bisnis.com, Minggu (19/5/2019).
Direktur Human Capital dan Pengembangan Wijaya Karya Novel Arsyad menjelaskan bahwa aksi korporasi ini merupakan langkah strategis yang menguntungkan bagi kedua pihak. Menurutnya, Astra Infra ingin meningkatkan kontribusi di ruas tol Trans—Jawa.
Novel menyebut WIKA kini tengah bertransformasi dari perusahaan konstruksi menjadi perusahaan investasi. Oleh karena itu, pihaknya ingin fokus mengoptimalkan portofolio usaha yang nantinya akan memberikan keuntungan bagi perseroan dari sisi recurring income.
Baca Juga
“Kesepakatan ini menjadi bagian dari proses restrukturisasi portofolio investasi kami,” jelasnya.
WIKA menganggarkan belanja modal atau capital expenditure Rp18,19 triliun pada 2019. Dana itu akan difokuskan untuk proyek investasi di bidang energi dan industrial plant, gedung dan properti, serta infrastruktur.
Manajemen menyebut proyek investasi ini juga akan menyumbangkan kontrak baru secara signifikan. Dengan demikian, kontraktor pelat merah itu akan mendapatkan multiple benefits.
Di sektor jalan tol, WIKA merupakan pemegang saham mayoritas di PT Wijaya Karya Serang Panimbang. Perseroan juga mengempit kepemilikan di Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang mengelola tol Balikpapan—Samarinda, Manado—Bitung, Cengkareng—Kunciran, Soreang—Pasir Koja, jalan tol Bali.