Bisnis.com, JAKARTA – PT Fintek Karya Nusantara atau Finarya menjelaskan peluncuran LinkAja pada 23 Juni 2019 akan sesuai rencana, setelah sebelumnya sempat tertunda.
CEO Finarya, perusahaan yang mengelola LinkAja, Danu Wicaksana menjelaskan bahwa perkembangan persiapan peluncuran berjalan baik sehingga peluncuran akan sesuai jadwal.
"Progress-nya baik, [peluncuran] sesuai jadwal. Semua migrasi uang elektronik dari bank Himpunan Bank Milik Negara [Himbara] sudah selesai," ujar Danu, Senin (13/5/2019).
Belum rampungnya integrasi uang elektronik tersebut menjadi salah satu alasan peluncuran LinkAja sempat tertunda. Awalnya LinkAja akan secara resmi diperkenalkan pada perayaan puncak Hari Ulang Tahun Badan Usaha Milik Negara (HUT BUMN) ke-21, Minggu (20/4/2019).
Adapun, Danu menyampaikan ke depannya LinkAja akan mengembangkan layanan peminjaman. Menurutnya hal tersebut tidak akan dilakukan dalam waktu dekat, mengingat LinkAja saat ini mengantongi izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai penerbit uang elektronik.
"[Pengembangan layanan peminjaman] itu rencana jangka panjang," ujar Danu.
Saat ini LinkAja memiliki pengguna aktif sekitar 2 juta–2,5 juta orang dan pengguna terdaftar mencapai 25 juta orang. Adapun, menurut Danu, target jumlah pengguna aktif pada tahun ini akan disampaikan saat acara peluncuran LinkAja.
Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Jasa Konsultasi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Gatot Trihargo menjelaskan LinkAja akan diluncurkan setelah intergasi uang elektronik bank Himbara rampung.
Dia pun menjelaskan pihaknya akan terus mendorong proses pembentukan holding perbankan BUMN dengan mendorong efisiensi dan pemetaan ulang teknologi informasi. Menurutnya, LinkAja akan disertakan ke dalam holding tersebut.
"Termasuk yang non-banknya, ada PNM [PT Permodalan Nasional Madani (Persero)], Pegadaian [PT Pegadaian (Persero)], Bahana [PT Bahana Pembinaan Usaha (Persero)], terus sama Jalin [PT Pembayaran Nusantara]," ujar Gatot, belum lama ini.