Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tensi Perang Dagang AS-China Akan Bebani Laju IHSG Hari Ini, 8 Mei

"Secara teknikal, kami melihat saat ini IHSG berpotensi bergerak melemah dan ditradingkan pada level 6.254-6.328.”
Karyawan melintas di dekat monitor Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (16/10/2018)./Bisnis-Nurul Hidayat
Karyawan melintas di dekat monitor Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (16/10/2018)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Tim riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini bergerak melemah terpengaruh sentimen dari eskalasi perang dagang AS dan China.

Atas undangan perwakilan perdagangan AS, Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin, Liu He akan mengunjungi Amerika Serikat untuk mengadakan pembicaraan mengenai perdagangan dari 9 – 10 Mei.

“Pembicaraan ini memiliki tensi yang sangat tinggi di tengah tengah mulai hilangnya harapan untuk terciptanya perdamaian perang dagang,” tulis tim riset Pilarmas, Rabu (8/5/2019).

Di saat yang sama, menurut beberapa sumber, China sedang mempersiapkan tarif pembalasan atas impor Amerika jika Trump jadi untuk melakukan ancamannya. Disebutkan, hal itu akan terjadi efektif satu menit setelah Amerika benar benar menaikkan tarif.

“Hal ini tentu akan memberikan implikasi yang sangat besar terhadap perekonomian global apabila hal itu terjadi. Bola panas saat ini berada di China, apakah mereka mau melunak dengan pembahasan kesepakatan, ataukah justru mereka juga tidak takut untuk mengadakan tarif pembalasan.”

Indeks S&P telah turun 2,2 persen sejak tweet yang dilakukan Trump beberapa hari yang lalu, sedangkan dari China telah turun sebanyak 4.9 persen atau kurang lebih senilai US$487 miliar.

Dari kabar yang beredar, dikutip dari riset Pilarmas, Robertlah yang memicu munculnya tweet Trump pada hari Minggu lalu ketika menjelaskan kepada Trump dengan dugaan China melonggarkan ketentuan-ketentuan kesepakatan yang dianggap oleh Amerika telah selesai sebelumnya.

“Namun kami melihat Trump sendiri sejauh ini mungkin terlihat seperti menggertak karena biar bagaimanapun Trump membutuhkan kemenangan atas China untuk pemilu 2020 yang akan datang,” kata tim riset Pilarmas yang terdiri dari Maximilianus Nico Demus, Johan Trihantoro, dan Okie Ardiastama.

Kabar baiknya, katanya, kisruh ini harus berakhir, cepat atau lambat keputusan itu akan datang pada 10 Mei nanti.

Negosiasi dagang yang berjalan lambat memberikan tekanan terhadap perdagangan kedua negara dengan perekonomian terbesar dunia yaitu China dan AS yang juga berdampak pada negara lainnya.

“Sehingga hampir setiap negara yang berkepentingan berharap permasalahan ini dapat segera berakhir. Secara teknikal, kami melihat saat ini IHSG berpotensi bergerak melemah dan ditradingkan pada level 6.254-6.328.”

HSG kemarin menguat 0,65 persen atau 40,97 poin ke level 6.297,32

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper