Bisnis.com, JAKARTA — Emiten perkebunan, PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) gencar melakukan penjualan produk-produk turunan CPO untuk meningkatkan nilai tambah.
Investor Relation SMAR Pinta S. Chandra optimistis pada bisnis kebun tahun ini sebab pemerintah memberikan program mandatori B20 pada 2018. Dia memproyeksikan program tersebut bakal menjadi katalis positif bagi perseroan.
Selain itu, SMAR memiliki tiga rencana jangka panjang untuk meningkatkan pendapatan. "Fokus kepada penjualan produk-produk dengan nilai tambah lebih tinggi, peningkatan produktivitas kebun dan efisiensi biaya," kata Pinta kepada Bisnis.com, Selasa (7/5/2019)
Penjualan yang dibukukan pada kuartal I/2019 senilai Rp9,42 triliun, naik 11,08% dari posisi Rp8,48 triliun pada periode yang sma tahun sebelumnya. Penjualan perseroan di dalam negeri senilai Rp4,68 triliun dan ekspor senilai Rp4,74 triliun.
Peningkatan penjualan di dalam negeri pada kuartal I/2019 mencapai Rp636 miliar dan ekspor senilai Rp300 miliar secara year on year. Di sisi lain, laba SMAR pun naik hampir 6 kali lipat dari Rp81,79 miliar pada kuartal I/2018, menjadi Rp479,47 miliar pada kuartal I/2019.
Pada 2019, SMAR berencana fokus melakukan intensifikasi untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi melalui percepatan peremajaan tanaman.
SMAR juga bakal meningkatkan efisiensi operasional dan menangkap peluang peningkatan margin yang timbul dari penyediaan produk dan layanan dengan nilai tambah.