Bisnis.com, JAKARTA — Rupiah masih melanjutkan pelemahan pada pertengahan perdagangan Senin (6/5/2019) seiring dengan perang dagang antara AS dan China yang kembali memanas.
Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Senin (6/5/2019) pukul 12.06 WIB, rupiah melemah 0,447% atau terdepresiasi 65 poin menjadi Rp14.330 per dolar AS. Sepanjang 1 bulan terakhir, rupiah telah terdepresiasi 1,137% melawan dolar AS.
Walaupun demikian, pelemahan tersebut diikuti oleh mayoritas mata uang kelompok Asia yang juga tidak mampu melawan dolar AS. Pelemahan terbesar dipimpin oleh yuan offshore yang melemah nyaris 1%, sebesar 0,903%, diikuti oleh yuan renmimbi yang melemah 0,683%.
Baca Juga
Adapun, dolar AS bergerak menguat setelah Presiden AS Donald Trump mengancam akan menaikkan tarif impor China pada pekan ini. Indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback di hadapan mata uang mayor lainnya bergerak naik 0,04% menjadi 97,557.
Di sisi lain, pada sentimen dalam negeri, pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I/2019 tercatat melambat di tengah perlambatan global yang merugikan ekspor negara.
Produk domestik bruto Indonesia naik 5,07% pada kuartal I/2019, lebih rendah dari estimasi pasar dalam survei ekonom Bloomberg sebesar 5,2%.