Bisnis.com, JAKARTA – Laba emiten farmasi PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) tertekan 44,56 persen secara tahunan, kendati penjualan bersih naik 21,79 persen pada kuartal I/2019.
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2019 unaudited, KAEF mencatat penjualan bersih sebesar Rp1,81 triliun, naik 21,79 persen secara tahunan.
Pertumbuhan penjualan banyak ditopang dari lini obat ethical, lisensi, dan narkotika yang tumbuh 17,76 persen menjadi Rp183,97 miliar, serta lini obat over the counter (OTC) dan kosmetik yang tumbuh 74,89 persen menjadi Rp116,11 miliar.
Penjualan alat kesehatan dan lain lain yang diproduksi pihak ketiga juga tumbuh 141,02 persen menjadi Rp319,88 miliar. Begitu pula, penjualan obat generik yang diproduksi pihak ketiga tumbuh 24,56 persen menjadi Rp75,97 miliar.
Perseroan mencatat beban pokok penjualan naik 22,16 persen menjadi Rp1,19 triliun, beban usaha naik 34,45 persen menjadi Rp578,89 miliar. Namun, KAEF memperoleh pendapatan kurs mata uang asing sebesar Rp6,36 miliar, meningkat dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp123,55 juta.
Dengan demikian, laba usaha tertekan 14,07persen menjadi Rp108,93 miliar. Adapun, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp20,63 miliar pada kuartal I/2019, turun 44,56 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp37,21 miliar.