Bisnis.com, JAKARTA — Kinerja saham PT Bank Danamon Tbk. (BDMN) terus melanjutkan pelemahan hingga menuju level Rp5.700 per saham. Dalam 3 hari, harga sama sudah anjlok hingga 36,49%
Pada penutupan perdagangan sesi I, Jumat (3/5/2019), saham BDMN turun dalam hingga 19,72% atau setara 1.400. Padahal, pada penutupan perdagangan sebelumnya, saham BDMN telah anjlok 19,77% menuju level Rp7.100 per saham.
Dalam perdagangan sesi I, saham BDMN diperdagangan pada rentang Rp5.700-Rp6.800. Total volume perdagangan perdagangan 21,74 juta saham dengan frekuensi sebanyak 1.279 kali.
Aksi jual investor asing pada perdagangan sesi I di saham Bank Danamon mencapai Rp18,07 miliar. Selama sepekan terakhir, aksi jual di BDMN telah mencapai Rp74,54 miliar.
Perlu diketahui, price book value (PBV) BDMN mencapai 1,3x dan price earning ratio (PER) mencapai 17,38x.
Sebagai informasi, pada awal 1 Mei 2019, Bank Danamon dan PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. (BBNP) melakukan merger. Bank Nusantara Parahyangan akan melebur ke dalam Bank Danamon sebagai bank hasil merger.
Setelah merger, The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Financial Group, Inc (MUFG), lewat MUFG Bank akan menguasai 9.196.854.799 saham Bank Danamon yang setara dengan kepemilikan 94,1% saham di entitas bank hasil merger tersebut.
MUFG Bank, Ltd. kembali meningkatkan kepemilikannya di Bank Danamon Indonesia serta di Bank Nusantara Parahyangan lewat transaksi tunai senilai total Rp49,6 triliun. Transaksi itu dilakukan dengan skema crossing saham pada Senin (29/4/2019). MUFG menambah kepemilikan saham di Bank Danamon (BDMN) menjadi 94% dan di Bank Nusantara Parahyangan (BBNP) menjadi sebesar 99,9%.
Mengutip keterangan yang disampaikan di situs resmi MUFG, transaksi ini disebut sejalan dengan rencana penggabungan usaha yang telah diumumkan sebelumnya, bahwa kepemilikan saham di Bank Danamon akan secara bertahap dinaikkan dari sebelumnya 40 persen menjadi 94%. Hal ini merupakan tahapan ketiga dari rencana akuisisi terhadap Bank Danamon yang telah efektif dimulai sejak 26 Desember 2017.
Sejalan dengan itu, kepemilikan saham MUFG di Bank Nusantara Parahyangan kembali ditingkatkan sebesar 7,9% menjadi 99,9%.