Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Saham China dan Jepang Tutup, Bursa Asia Bergerak dalam Rentang Tipis

Pasar saham Asia bergerak fluktuatif dalam rentang tipis di tengah tutupnya pasar saham di Jepang dan China pada hari ini, Kamis (2/5/2019).
Bursa Jepang/Reuters
Bursa Jepang/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Pasar saham Asia bergerak fluktuatif dalam rentang tipis di tengah tutupnya pasar saham di Jepang dan China pada hari ini, Kamis (2/5/2019).

Bursa saham Australia tergelincir 0,7 persen, sementara Selandia Baru naik 1,2 persen dan indeks Kospi Korea Selatan terpantau menguat 0,4 persen.

Perdagangan di Jepang akan dilanjutkan Selasa depan sementara pasar saham China kembali dibuka beraksi pada hari Senin.

Pasar saham Asia dan global telah mencapai level baru sejak awal tahun ini sebagian besar di tengah ekspektasi kebijakan moneter yang mudah di seluruh dunia sementara nada positif pada negosiasi perdagangan AS-China juga telah membantu sentimen.

Tetapi analis sekarang bertanya-tanya apakah langkah kuat ini dapat berlanjut.

"Menjelang Mei, pencarian katalisator berikutnya menjadi syarat yang jelas diperlukan untuk memberikan jawaban atas pertanyaan lama: apakah sudah waktunya menjual (aset) dan pergi?" kata Claudio Irigoyen, ekonom di Bank of America-Merrill Lynch, seperti dikutip Reuters.

Irigoyen mengacu pada pepatah terkenal, "Jual pada bulan Mei dan pergi", yang memperingatkan investor untuk melepaskan kepemilikan ekuitas mereka pada Mei menjelang jeda perdagangan musim panas belahan bumi utara dan beralih ke pendapatan tetap dalam upaya untuk memaksimalkan imbal hasil.

"Kami tetap konstruktif bahwa pemulihan di China akan diterjemahkan menjadi pemulihan di pasar negara berkembang dan eropa. Skenario terburuk terkait Brexit akan dihindari dan kemajuan baru-baru ini akan terwujud dalam kesepakatan AS-China pada kuartal kedua," Irigoyen menambahkan.

Investor terus mengawasi laporan pendapatan kuartal pertama sejumlah emiten untuk petunjuk tentang kesehatan sektor korporasi AS.

Penghasilan emiten pada indeks S&P 500 sekarang diperkirakan menunjukkan pertumbuhan 0,5 persen untuk kuartal ini, menurut data Refinitiv. Proyeksi ini jauh lebih baik daripada awal April ketika pendapatan diperkirakan menurun sebesar 2 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper