Bisnis.com, JAKARTA — PT AKR Corporindo Tbk. memproyeksikan pertumbuhan pendapatan perseroan bisa mencapai 15% pada tahun ini.
Adapun penjualan dan pendapatan yang dikantongi pada akhir 2018 senilai Rp23,54 triliun. Dengan demikian, emiten bersandi saham AKRA mengincar pendapatan sekitar Rp27 triliun pada 2019.
Pada kuartal I/2019, penjualan dan pendapatan yang dibukukan oleh AKRA senilai Rp5,03 triliun, turun 13,72% dari posisi Rp5,83 triliun pada kuartal I/2018. Capaian perseroan pada kuartal I/2019 masih 18,6% dari target yang ditetapkan.
Kontribusi paling besar berasal dari perdagangan dan distribusi bahan bakar minyak (BBM) senilai Rp4,74 triliun. Lalu, disusul oleh kontribusi dari jasa logistik dan kawasan industri masing-masing senilai Rp164,36 miliar dan Rp4,63 miliar.
Direktur AKRA Suresh Vembu mengungkapkan bahwa pendapatan perseroan menurun karena harga minyak pada awal 2019 cenderung turun. Bahkan, harga minyak dunia pada kuartal I/2019 lebih rendah dibandingkan kuartal I/2018.
"Kami yakin dengan peningkatan permintaan, maka pendapatan bisa naik 15% dan itu tergantung dengan harga minyak dan komoditas dan harga kimia," ungkapnya di Jakarta, Selasa (30/4/2019).
Kendati begitu, perseroan berhasil membukukan kenaikan laba kotor perseroan berhasil naik 4,15% dari posisi Rp415,68 miliar pada kuartal I/2018 menjadi Rp432,97 miliar pada kuartal I/2019.
Sementara itu, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada kuartal I/2019 senilai Rp201,55 miliar. Dia mengungkapkan, secara nominal raihan laba cenderung menurun, dari posisi Rp929 miliar. Sebab, pada kuartal I/2018, AKRA melakukan penjualan aset dan berhasil mengantongi Rp664,2 miliar.
Dari sisi margin, katanya, pada kuartal I/2019, margin laba bersih AKRA mencapai 8,7%, telah naik dari posisi 7,1% pada kuartal I/2018. Sementara itu, margin operasional pada kuartal I/2019 mencapai 5,1%, dari posisi 4,1% pada kuartal I/2018.
Presiden Direktur AKRA Haryanto Adikoesoemo mengungkapkan bahwa pada pekan depan, perseroan akan membuka pompa bensin ke-8 yang berlokasi di Surabaya. Pompa bensin tersebut merupakan kerja sama AKR-BP, untuk meningkatkan penjualan segmen perdagangan dan distribusi.
"Kami akan buka pompa bensin ke-8 di Surabaya. Sampai akhir tahun, kami akan buka di atas 20 unit," ungkap Haryanto.
Selain itu, AKRA juga juga memiliki perusahaan patungan kawasan industri Java Integrated Industrial & Port Estate (JIIPE). Untuk tahap I, luas lahan yang tersedia mencapai 900 hektare dan telah diisi oleh sekitar 8 industri. Untuk tahap II seluas 500 hektare dan akan dipasarkan pada tahun depan.
Terbaru, AKRA mengangkat Agus Dermawan Wintarto Martowardojo sebagai komisaris. Agus D.W. Martowardojo pernah menjadi Menteri Keuangan RI ke-27 dan Gubernur Bank Indonesia ke-15. Keberadaan Agus diharapkan dapat memperkuat bisnis AKR Corpindo dalam bidang migas dan perdagangan.
Haryanto menambahkan, keberadaan Agus akan memperkuat posisi AKRA di Indonesia. Menurutnya, Agus memiliki kemampuan dari sisi fiskal dan moneter. "Pengalaman yang dimiliki Agus D.W. Martowardojo akan membantu AKR untuk bertumbuh dan kami bisa semakin baik dari sisi good corporate governance," ungkapnya.