Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Minyak Cenderung Turun Sampai 2020, Simak Data Bank Dunia

Bank Dunia dalam laporan bertajuk World Commodity Market Outlook edisi April 2019 memprediksi harga minyak mentah cenderung menurun sampai dengan 2020. Hal ini disebabkan perlambatan ekonomi global dan peningkatan produksi.
Ilustrasi - Harga minyak mentah turun/Antara
Ilustrasi - Harga minyak mentah turun/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Dunia dalam laporan bertajuk World Commodity Market Outlook edisi April 2019 memprediksi harga minyak mentah cenderung terus menurun sampai dengan 2020. Hal ini disebabkan perlambatan ekonomi global dan peningkatan produksi.

Dalam laporan yang dirilis Rabu (24/4/2019), Bank Dunia memaparkan harga minyak mentah diperkirakan rata-rata US$66 per barel pada 2019 dan US$$65 per barel pada 2020. Pada 2018, rerata harga mencapai US$68,3 per barel.

“Kami merevisi harga minyak ke bawah dari perkiraan Oktober 2018, karena prospek pertumbuhan global yang lebih lemah, dan produksi AS yang lebih besar dari perkiraan,” papar Bank Dunia.

Setelah penurunan pada akhir 2018, harga minyak telah naik terus sejak awal 2019, karena OPEC dan mitra telah memangkas produksi. Pengurangan suplai terutama terjadi di Venezuela dan Iran.

Namun, produksi minyak AS diperkirakan akan tetap kuat setelah melonjak pada 2018. Harga energi secara keseluruhan, yang juga mencakup gas alam dan batu bara, diperkirakan rata-rata 5,4% lebih rendah pada 2019 dibandingkan pada 2018.

"Prospek harga komoditas sensitif terhadap risiko terkait kebijakan, terutama minyak," kata Ayhan Kose, Direktur World Bank’s Prospects Group.

Menurut Kose, prospek minyak dapat diombang-ambingkan oleh berbagai hasil kebijakan, seperti rencana OPEC dan mitra memperpanjang pemotongan produksi, dampak dari penghapusan keringanan terhadap sanksi AS terhadap Iran, dan perubahan yang membayangi dalam peraturan emisi bahan bakar laut.

Sementara itu, harga logam diperkirakan akan melanjutkan pemulihan pada 2019, setelah mengalami penurunan tajam pada paruh kedua 2018. Pemulihan telah didorong oleh stabilisasi aktivitas di China setelah pelemahan di sekitar pergantian tahun, serta berbagai kekurangan pasokan.

“Sudah menjadi jelas bahwa siklus harga komoditas telah berakhir, yang menyebabkan ketegangan bagi eksportir tetapi dapat menawarkan peluang bagi importir,” kata Ceyla Pazarbasioglu, Wakil Presiden Bidang Pemerataan Pertumbuhan, Keuangan & Lembaga Bank Dunia.

Menurutnya, negara eksportir mungkin harus beradaptasi dengan keuntungan pendapatan komoditas yang lebih lambat dengan diversifikasi ekonomi. Sementara itu, negara importir dapat mengambil keuntungan dari harga komoditas yang lebih rendah untuk meningkatkan investasi.

Harga pertanian diproyeksikan turun 2,6% tahun ini, tetapi rebound pada tahun 2020 karena produksi tanaman yang lebih rendah serta biaya energi dan pupuk yang lebih tinggi.

Peningkatan ketegangan perdagangan kemungkinan akan mendorong harga lebih rendah, tetapi biaya energi yang lebih tinggi dari perkiraan dapat mengangkat harga lebih dari yang diharapkan.

 Berikut tabel rerata harga minyak dan proyeksinya menurut Bank Dunia

Tahun

2016

2017

2018

2019*

2020*

2021*

2022*

Harga (US$) per barel

42,8

52,8

68,3

66

65

65,5

66

*proyeksi

 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper