Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Karet Selip, Reli Minyak Batasi Koreksi

Harga karet di bursa Tokyo tergelincir dari penguatannya dan berakhir melemah pada perdagangan hari ini, Selasa (23/4/2019).

Bisnis.com, JAKARTA – Harga karet di bursa Tokyo tergelincir dari penguatannya dan berakhir melemah pada perdagangan hari ini, Selasa (23/4/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, harga karet untuk kontrak teraktif September 2019 di Tokyo Commodity Exchange (Tocom) ditutup turun 0,16 persen atau 0,30 poin di level 189 yen per kg dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Senin (22/4/2019), harga karet di Tocom berakhir dengan penguatan 0,42 persen atau 0,80 poin di level 189,30 yen per kg, kenaikan hari kedua berturut-turut.

Sementara itu, nilai tukar yen terhadap dolar AS terpantau menguat 0,06 poin atau 0,05 persen ke level 111,88 yen per dolar AS pukul 14.34 WIB, setelah ditutup terdepresiasi tipis 0,01 persen atau 0,01 poin di posisi 111,94 pada Senin (22/4).

Penguatan nilai tukar yen Jepang terhadap dolar AS membuat harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang ini menjadi relatif lebih mahal bagi para pembeli luar negeri. Dampaknya, permintaan akan komoditas ini dapat tergerus.

Meski tergelincir dari penguatannya, pelemahan yang dialami harga karet di Tocom hari ini relatif kecil seiring dengan menguatnya harga minyak mentah yang meningkatkan daya tarik varietas alami karet.

Harga minyak mentah Brent untuk kontrak Juni terpantau lanjut menguat 0,47 persen atau 0,35 poin ke level US$74,39 per barel pukul 14.24 WIB, setelah ditutup melonjak hampir 3 persen di level 74,04 pada perdagangan Senin (22/4).

Adapun minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni 2019 menguat 0,70 persen ke level US$66,01 per barel, setelah berakhir melonjak 2,31 persen di posisi 65,55 kemarin.

Harga karet untuk kontrak teraktif September 2019 di Shanghai Futures Exchange pun mampu melanjutkan penguatannya dan berakhir naik 0,13 persen atau 15 poin di level 11.550 yuan per ton pada perdagangan hari ini.

 “Karet mendapat dukungan dari lonjakan harga minyak mentah pada hari Senin (22/4),” ujar Naohiro Niimura dari perusahaan riset Market Risk Advisory, seperti dikutip Bloomberg.

Harga minyak menguat setelah pemerintah Amerika Serikat (AS) menyatakan akan menghentikan keringanan terhadap sanksi Iran. Pengetatan sanksi tersebut membuat China, India, dan negara-negara utama lainnya tidak dapat lagi membeli minyak mentah dari Iran.

Seperti diketahui, karet sintetis yang menjadi bahan subtitusi utama karet alam dibuat dari polimer turunan minyak, sehingga pergerakan harganya jelas dipengaruhi harga minyak yang menjadi bahan baku asalnya.

Pergerakan Harga Karet Kontrak September 2019 di Tocom

Tanggal                             

Harga (Yen/Kg)              

Perubahan (persen)

23/4/2019

189,00

-0,16

22/4/2019

189,30

+0,42

19/4/2019

188,50

+0,75

18/4/2019

187,10

-2,30

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper