Bisnis.com, JAKARTA – Emiten produsen peralatan rumah tangga, PT Langgeng Makmur Industri Tbk. optimistis dapat merealisasikan target pertumbuhan penjualan sekitar 10%-15% pada 2019, di tengah tantangan tahun politik.
Direktur Utama Langgeng Makmur Industri Hidayat Alim mengatakan, tahun ini merupakan tahun politik menjadi tantangan bagi perseroan untuk meningkatkan penjualan. Sebab, ini dapat memengaruhi permintaan proyek-proyek infrastruktur pemerintah yang biasanya ikut tertunda.
Meski demikian, perseroan melihat penjualan di segmen peralatan dapur dari aluminium dan peralatan rumah tangga dari plastik masih berpotensi meningkat. Di samping itu, penyelenggaraan Pemilu 2019 yang berjalan lancar diharapkan dapat mendukung penjualan segmen pipa, fitting, dan profil.
Pada 2019, emiten dengan kode saham LMPI ini mengincar penjualan mencapai Rp501,12 miliar - Rp523,89 miliar atau dapat tumbuh sekitar 10%-15% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
“Target penjualan 2019 ditetapkan naik sekitar 10%-15% dari penjualan 2018. Dengan kapasitas produksi perseroan saat ini masih mendukung volume penjualan tahun ini maupun proyeksi peningkatan di masa depan,” katanya dikutip dari laporan tahunan yang dirilis Kamis (18/4/2019).
Berdasarkan laporan keuangan 2018 audited, LMPI mencetak penjualan sebesar Rp455,56 miliar atau tumbuh 10,80% dibandingkan dengan penjualan pada 2017 sebesar Rp411,14 miliar. Meski demikian, LMPI masih mencetak rugi tahun berjalan sebesar Rp46,39 miliar pada 2018, membengkak dari rugi pada 2017 sebesar Rp31,14 miliar.
Hidayat menjelaskan, kenaikan penjualan pada tahun lalu terutama ditopang oleh peningkatan penjualan segman pipa PVC, fitting, dan talang air sebesar 18% secara tahunan. Peningkatan penjualan segmen ini disebabkan kenaikan penjualan pipa untuk memenuhi kebutuhan proyek-proyek infrastruktur pemerintah yang sempat tertunda pada tahun sebelumnya.
Segmen pipa PVC, fitting, dan talang air memberikan kontribusi sebesar 34,88% terhadap penjualan bersih. Adapun, kontributor utama berasal dari segmen alat masak aluminium sebesar 47,93%.
Sementara itu, perabotan rumah tangga plastik berkontribusi 16,15%. Dan 1,04% sisanya berasal dari penjualan alat masak aluminium anti lengket.
Lebih lanjut, rugi tahun berjalan yang membengkak pada tahun lalu seiring dengan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Di samping itu, harga komoditas berbahan dasar aluminium yang meningkat menyebabkan beban pokok penjualan naik 23% secara tahunan.