Bisnis.com, JAKARTA — MNC Sekuritas memperkirakan bahwa pada perdagangan hari ini, Selasa (16/4/2019) harga surat utang negara atau SUN masih akan bergerak beragam dan berpotensi mengalami kenaikan di tengah jelang diselenggarakannya pemilihan umum pada esok hari, Rabu (17/4/2019) serta akibat surplusnya neraca perdagangan Indonesia untuk periode Maret 2019.
I Made Adi Saputra, Kepala Divisi Riset Fixed Income MNC Sekuritas, mengatakan bahwa akibat dari adanya surplus neraca perdagangan ini, akan menambah cadangan devisa negara.
Hal ini menambah kemampuan Bank Indonesia untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah gejolak perekonomian global. Dengan demikian, para pelaku pasar cenderung akan lebih optimistis untuk menginvestasikan dananya ke Indonesia.
Made mengatakan, dengan beberapa faktor tersebut, pihaknya memperkirakan harga SUN pada perdagangan hari ini akan cenderung mengalami kenaikan.
"Kami masih menyarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga SUN dengan fokus kepada pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika serta melakukan strategi trading di tengah harga SUN yang masih bergerak berfluktuasi," katanya dalam riset harian, Selasa (16/4/2019).
Made juga masih merekomendasikan seri - seri SUN dengan tenor pendek dan menengah sebagai pilihan di tengah kondisi pasar saat ini, yaitu seri: FR0053, FR0070, FR0056, FR0071 dan FR0073.
Review (Senin, 16/4/2019)
Harga SUN pada perdagangan kemarin bergerak dengan kecenderungan mengalami kenaikan yang terbatas di tengah jelang diselenggarakannya pemilihan umum dan masih dipengaruhi oleh faktor nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika. Pada perdagangan kemarin kenaikan harga hingga sebesar 27 bps yang mendorong terjadinya penurunan tingkat imbal hasil SUN yang mencapai 4 bps.
Harga SUN dengan tenor pendek mengalami perubahan hingga sebesar 11 bps yang berdampak pada perubahan tingkat imbal hasil yang mencapai 3 bps. Sementara itu, harga SUN dengan tenor menengah mengalami rata-rata kenaikan sebesar 9 bps yang mengakibatkan terjadinya penurunan tingkat imbal hasil yang berkisar antara 0,3 bps hingga 4 bps.
Adapun, harga SUN dengan tenor panjang bergerak dengan kecenderungan mengalami kenaikan hingga sebesar 11,2 bps yang mendorong adanya penurunan tingkat imbal hasil yang mencapai 3 bps.
Pada SUN seri acuan, kenaikan harga terjadi pada seluruh seri hingga 27 bps yang memicu terjadinya penurunan imbal hasil mencapai 3 bps.
Jelang diselenggarakannya pemilihan umum, pada perdagangan kemarin, perubahan harga SUN bergerak dengan kecenderungan mengalami kenaikan yang terbatas yang dipicu oleh faktor menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika akibat rilisnya data ekonomi domestik.
Badan Pusat Statistik melaporkan bahwa neraca perdagangan Indonesia periode Maret 2019 menunjukan surplus sebesar USD0,54 miliar yang diakibatkan oleh neraca ekspor sebesar US$14,03 miliar lebih tinggi dibandingkan dengan neraca impornya sebesar US$13,49 miliar.
Hal tersebut menjadi katalis positif bagi pergerakan harga SUN di mana dengan adanya surplus tersebut akan mendukung peningkatan cadangan devisa sehingga akan menambah kemampuan Bank Indonesia untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah gejolak perekonomian global.