Bisnis.com, JAKARTA – Harga karet selip dan berakhir melorot lebih dari 1% pada perdagangan hari ini, Selasa (9/4/2019), di tengah kekhawatiran seputar prospek permintaan untuk komoditas.
Berdasarkan data Bloomberg, harga karet untuk kontrak teraktif September 2019 di Tokyo Commodity Exchange (Tocom) ditutup melorot 1,78% atau 3,40 poin di level 187,60 yen per kg dari level penutupan sebelumnya.
Padahal, pada perdagangan Senin (8/4/2019), harga karet di Tocom mampu melonjak 3,41% atau 6,30 poin dan berakhir di level 191.
Dilansir Bloomberg, kontrak berjangka karet terbebani aksi penghindaran aset berisiko oleh investor setelah Presiden Amerika Serikat (AS) mengancam memberlakukan tarif-tarif baru pada barang-barang Eropa.
Pemerintahan Trump mengusulkan tarif baru terhadap helikopter penumpang, variasi keju dan anggur, pakaian ski dan jenis sepeda motor tertentu. Hal ini merupakan respons atas kerugian yang, menurut pemerintah AS, disebabkan oleh subsidi Uni Eropa untuk saingan Boeing Co.. Airbus SE.
Konflik perdagangan antara dua AS dan Uni Eropa seperti ini dapat mengurangi permintaan global untuk komoditas termasuk karet.
Baca Juga
Sejalan dengan karet Tocom, harga karet untuk kontrak teraktif September 2019 di Shanghai Futures Exchange tergelincir dan berakhir melemah 1,35% atau 160 poin di level 11.725 yuan per ton pada perdagangan hari ini, mematahkan reli lima hari beruntun sebelumnya.
Di sisi lain, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Mei 2019 masih melanjutkan penguatannya dan naik 0,12% atau 0,08 poin ke level US$64,48 per barel pukul 14.17 WIB.
Adapun minyak Brent untuk pengiriman Juni 2019 tergelincir turun 0,06% atau 0,04 poin ke level US$71,06 per barel.
Pergerakan Harga Karet Kontrak September 2019 di Tocom
Tanggal | Harga (Yen/Kg) | Perubahan |
9/4/2019 | 187,60 | -1,78% |
8/4/2019 | 191,00 | +3,41% |
5/4/2019 | 184,70 | -0,86% |
4/3/2019 | 186,30 | +0,49% |
Sumber: Bloomberg