Bisnis.com, JAKARTA – Harga gula di pasar spot Uni Eropa (UE) berhasil pulih dari level rekor terendahnya tahun lalu ketika harga gula di pasar global lesu.
Menurut data S&P Global Platts, harga gula putih di pasar spot UE berada di level 422 euro (US$474) per ton pada akhir Maret.
Adapun harga gula putih di pasar global di ICE (Intercontinental Exchange) saat ini berada di kisaran level US$330 per ton, tidak jauh dari level terendahnya dalam satu dekade di US$307,50 yang dibukukan pada 2018.
Pasar gula UE tengah melakukan restrukturisasi, dengan pabrik penyulingan gula terbesar di Eropa, Suedzucker, berencana untuk menutup lima pabrik musim depan. Langkah ini merupakan upaya untuk mengatasi kelebihan produksi, yang melonjak pada periode 2017/18.
Suedzucker, yang berencana untuk mengurangi produksi sebesar 700.000 ton per tahun mulai musim depan, memperkirakan akan mengalami penurunan operasi lanjutan di segmen gula sebesar 200-300 juta euro pada 2019/20.
Kenaikan harga spot UE tidak tertangkap dalam data resmi Komisi Eropa, yang menunjukkan harga rata-rata pada akhir Januari sebesar 312 euro per ton berdasarkan faktur yang dibayarkan oleh pembeli yang memesan pembelian mereka pada awal musim.
Baca Juga
“Data harga komisi tertinggal. Pada konferensi gula saat ini orang-orang berbicara tentang harga yang rendah di Eropa, tetapi di dunia nyata harga telah sedikit menguat dan harus berlanjut,” ujar John Stansfield, seorang analis gula di Group Sopex, seperti dilansir Reuters.
Kenaikan harga mengikuti panen yang buruk di UE. Kondisi ini telah menyebabkan penurunan produksi untuk musim 2018/19 mencapai sekitar 18 juta ton, turun sekitar 3 juta ton dari 2017/18. Panen di UE untuk 2019/20 juga terlihat mencapai sekitar 18 juta ton setelah berkurangnya penanaman bit.
Sementara itu, stok gula di UE merosot menjadi 12,7 juta ton pada akhir Januari dari 15,2 juta setahun sebelumnya, berdasarkan data Komisi Eropa.
“Pasar UE secara bertahap berubah menjadi situasi yang seimbang. Ini adalah hal yang menggembirakan,” ujar Julian Price, konsultan di julianprice.com dan mantan pedagang di ED&F Man.
Impor gula ke UE mencapai 163.000 ton pada Januari, sekitar dua kali lipat level tahun sebelumnya. Meskipun impor dibatasi oleh rezim tarif, aliran bebas tarif yang dialokasikan masih dapat bekerja untuk mendinginkan pasar.
Untuk pasar non-UE, pengurangan produksi di wilayah konsumen utama seperti Eropa menjadi sesuatu yang disambut para eksportir yang berebut untuk mencari pasar baru.
Analis memperkirakan pasar gula global akan mencatat defisit sebesar 1,9 juta ton pada 2019/20, tetapi setelah bertahun-tahun surplus, stok berlimpah dan menjaga harga tetap di kisaran level terendahnya dalam satu dekade.