Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menetap di zona merah pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Jumat (5/4/2019).
Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan IHSG turun tipis 0,05% atau 3,20 poin ke level 6.491,42 pada akhir sesi I dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Pada perdagangan Kamis (4/4), IHSG berakhir menguat 0,29% atau 18,56 poin di level 6.494,63, penguatan hari kedua berturut-turut.
Sebelum berbalik melemah, indeks sempat melanjutkan penguatannya dengan dibuka naik 0,10% atau 6,47 poin di level 6.501,10 pagi tadi. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak fluktuatif di level 6.479,79 – 6.506,80.
Lima dari sembilan sektor menetap di zona merah, dipimpin sektor tambang (-0,50%) dan industri dasar (-0,41%). Empat sektor lainnya menetap di zona hijau, dipimpin sektor properti yang menguat 0,48%.
Sebanyak 156 saham menguat, 191 saham melemah, dan 282 saham stagnan dari 629 saham yang diperdagangkan.
Saham PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) yang masing-masing turun 0,80% dan 3,04% menjadi penekan utama koreksi IHSG siang ini.
Pergerakan IHSG diprediksi akan tersandung setelah mampu membukukan reli selama dua hari beruntun sebelumnya.
Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan terlihat pola bearish spinning top candle yang mengindikasikan adanya potensi koreksi wajar pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area support.
Dia mengatakan support pertama maupun kedua IHSG memiliki range pada 6.481,204 hingga 6.467,778. Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range 6.506,927 hingga 6.519,225.
“Berdasarkan indikator, MACD sudah berada di area positif. Sementara itu, Stochastic dan RSI masih berada di area netral,” paparnya dalam riset.
Saat IHSG tergelincir, sejumlah indeks saham di kawasan Asia tampak bergerak positif ketika aktivitas perdagangan di China, Hong Kong, dan Taiwan ditutup karena liburan.
Di antara yang bergerak positif adalah indeks FTSE Straits Times Singapura (+0,19%), indeks SE Thailand (+0,22%), dan indeks PSEi Filipina (+0,18%). Sementara itu, indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang masing-masing naik 0,34% dan 0,43%.
"Pasar saham telah berjalan cepat dari posisi terendahnya pada Desember [2018] dan rentan terhadap penurunan jangka pendek,” ujar Shane Oliver, kepala strategi investasi di AMP Capital, seperti dikutip Reuters.
“Namun valuasi tampak baik-baik saja, pertumbuhan global diperkirakan akan membaik pada paruh kedua tahun ini, kebijakan moneter dan fiskal telah menjadi lebih mendukung pasar dan ancaman perang perdagangan semakin mereda,” tambahnya.
Pada Kamis (4/4), Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan dapat mengumumkan hasil kesepakatan perdagangan dengan China dalam waktu sekitar empat pekan ke depan. Namun, Trump juga mengakui masih adanya persoalan yang belum disepakati.