Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tetap kokoh di zona hijau pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Kamis (4/4/2019).
Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan IHSG menguat 0,21% atau 13,33 poin ke level 6.489,40 pada akhir sesi I dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Pada perdagangan Selasa (2/4), IHSG rebound dan berakhir menanjak 0,36% atau 23,45 poin di level 6.476,07. Indeks mulai melanjutkan penguatannya dengan dibuka naik 0,21% atau 13,72 poin di level 6.489,78 pagi tadi.
Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di level 6.481,45 – 6.505,80.
Lima dari sembilan sektor menetap di zona hijau, dipimpin sektor pertanian (+1,14%) dan finansial (+1,12%). Empat sektor lainnya menetap di zona merah, dipimpin sektor tambang yang melemah 1,38%.
Sebanyak 171 saham menguat, 191 saham melemah, dan 267 saham stagnan dari 629 saham yang diperdagangkan.
Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang masing-masing naik 1,93% dan 2,68% menjadi penopang utama penguatan IHSG siang ini.
Pergerakan nilai tukar rupiah terpantau terus menguat 43 poin atau 0,30% ke level Rp14.180 per dolar AS pukul 11.48 WIB, setelah berakhir terapresiasi 6 poin atau 0,04% di level Rp14.223 per dolar AS pada Selasa (2/4).
Dilansir Bloomberg, rupiah menguat di tengah meningkatnya daya tarik aset berisiko akibat optimisme atas kesepakatan perdagangan AS-China.
Penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow mengatakan perundingan perdagangan antara AS dan China pada pekan lalu di Beijing telah membuat kemajuan yang baik. Kedua belah pihak pun berupaya untuk menjembatani perbedaan-perbedaan mereka selama putaran pembicaraan lanjutan pekan ini.
Sementara itu, Bank Indonesia (BI) mengatakan akan membiarkan rupiah untuk menguat lebih lanjut. Menurut Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendarsah, penguatan rupiah akan sejalan dengan mekanisme pasar.
Saat IHSG menguat, indeks saham lainnya di kawasan Asia tampak bergerak variatif siang ini. Indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang masing-masing turun 0,11% dan 0,02%. Adapun indeks Kospi Korea Selatan naik 0,11%.
Di sisi lain, indeks Hang Seng Hong Kong melemah 0,35% ketika indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China masing-masing mampu menguat 0,51% pukul 12.15 WIB.
“Sentimen untuk aset berisiko kemungkinan akan beragam hari ini saat investor mencermati perkembangan perdagangan [AS-China] di tengah rilis data ekonomi AS yang mengecewakan,” ungkap Ekonom ING Nicholas Mapa, seperti dikutip Reuters.
Pada Rabu (3/4), aktivitas sektor jasa AS dilaporkan mencapai level terendahnya dalam lebih dari 19 bulan pada bulan Maret, sedangkan data payroll swasta tumbuh lebih rendah dari yang diperkirakan.
Hal ini menggarisbawahi hilangnya momentum dalam ekonomi AS yang mendukung langkah bank sentral AS Federal Reserve untuk menunda kenaikan suku bunga tahun ini.
“Fokus [pasar] akan tetap pada perundingan perdagangan AS-China yang sedang berlangsung dan rilis data tenaga kerja AS pada Jumat [5/4/2019],” tambah Mapa.