Bisnis.com, JAKARTA — PT Adhi Karya (Persero) Tbk. membukukan pertumbuhan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 24,98% secara tahunan pada 2018.
Berdasarkan laporan keuangan 2018 yang dipublikasikan di harian Bisnis Indonesia, Jumat (29/3/2019), Adhi Karya membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp644,15 miliar pada 2018 atau lebih tinggi 24,98% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp515,41 miliar.
Secara keseluruhan, perusahaan pelat merah itu mengantongi pendapatan sebesar Rp15,65 triliun pada 2018, naik 3,29% dari Rp15,15 triliun pada tahun sebelumnya.
Beban pokok pendapatan yang dikeluarkan perseroan tercatat hanya naik tipis 0,39% secara tahunan, dari Rp13,09 triliun pada 2017 menjadi Rp13,14 triliun pada 2018.
Dari situ, laba kotor yang dikantongi perseroan senilai Rp2,5 triliun pada tahun lalu, meningkat 21,81% dari Rp2,05 triliun pada 2017.
Di sisi lain, emiten berkode saham ADHI itu tercatat memiliki total liabilitas Rp23,83 triliun per akhir 2018. Jumlah tersebut naik 6,1% dari Rp22,46 triliun pada akhir 2017.
Sementara itu, total ekuitas tercatat senilai Rp6,28 triliun per akhir 2018, lebih tinggi 7,08% dari posisi tahun sebelumnya yang sekitar Rp5,86 triliun.
Adapun total aset yang dimiliki kontraktor pelat merah itu senilai Rp30,11 triliun per akhir 2018. Nilai itu naik 6,3% dari Rp28,33 triliun pada akhir 2017.