Bisnis.com, JAKARTA — Pendapatan PT Indika Energy Tbk. tumbuh 169,65% menjadi US$2,96 miliar pada 2018, dari posisi tahun sebelumnya yang senilai US$1,09 miliar.
Dalam laporan keuangan tahunan yang dipublikasikan di harian Bisnis Indonesia, Jumat (29/3/2019), beban pokok pendapatan meningkat dari US$975,84 juta pada 2017 menjadi US$2,32 miliar tahun lalu.
Dengan demikian, laba kotor yang dibukukan perseroan mencapai US$641,21 juta pada 2018, meroket 421,69% dari US$122,91 juta pada tahun sebelumnya.
Kendati demikian, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk justru anjlok 76,13% secara year-on-year (yoy). Pencapaian emiten berkode saham INDY itu turun dari US$335,41 juta pada 2017 menjadi US$80,06 juta pada tahun lalu.
Sementara itu, total liabilitas yang dimiliki perseroan naik tipis 0,88% dari US$2,52 miliar per akhir 2017 menjadi US$2,54 miliar pada akhir tahun lalu. Sebaliknya, total ekuitas naik 1,09% menjadi US$1,12 miliar per akhir 2018.
Secara keseluruhan, total aset yang dimiliki perseroan menyentuh US$3,66 miliar pada akhir 2018. Posisi itu naik 0,94% dari US$3,63 miliar pada 2017.