Bisnis.com, JAKARTA - Emiten properti, PT Dafam Property Indonesia Tbk. (DFAM) membukukan laba bersih terkontraksi akibat tekanan beban-beban.
Adapun laba bersih yang dikantongi DFAM per akhir 2018 senilai Rp193,4 juta, anjlok 95% dari posisi Rp4,09 miliar pada 2017. Padahal pendapatan DFAM pada 2018 senilai Rp147,06 miliar, naik 26,66% dari posisi Rp116,1 miliar pada 2017.
Dalam laporan keuangan 2018 yang dirilis pada Kamis (28/3/2019), beban penjualan, beban umum & administrasi dan beban pajak penghasilan bersih masing-masing senilai Rp4,87 miliar, Rp54,19 miliar dan Rp2,9 miliar masing-masing naik 49,3%, 24,3% dan naik 90 kali dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Aset yang dibukukan DFAM pada 2018 senilai Rp335,59 miliar. Aset itu terdiri dari liabilitas senilai Rp259,33 miliar dan ekuitas Rp76,26 miliar.
Pada perdagangan Kamis (28/3/2018) pada pukul 11.00 WIB, kinerja saham DFAM diperdagangkan pada kisaran Rp810 - Rp825 per saham, dengan frekuensi sebanyak 191 kali. Kendati begitu saham DFAM tetap bertengger pada level Rp815 per saham.
Sepanjang tahun berjalan, saham DFAM terkontraksi 7,39%. Kapitalisasi pasar DFAM mencapai Rp1,45 triliun.