Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Minyak Memanas, Batu Bara Newcastle Lanjutkan Penguatan

Berdasarkan data Bloomberg, harga batu bara di bursa ICE Newcastle untuk kontrak teraktif Mei 2019 ditutup menguat 0,23% atau 0,20 poin di level US$88,85 per metrik ton.
Petugas mengawasi proses penimbunan batu bara di Tambang Air Laya, Tanjung Enim, Sumatra Selatan, Minggu (3/3/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Petugas mengawasi proses penimbunan batu bara di Tambang Air Laya, Tanjung Enim, Sumatra Selatan, Minggu (3/3/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Harga batu bara Newcastle berhasil melanjutkan penguatannya pada akhir perdagangan Selasa (26/3/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, harga batu bara di bursa ICE Newcastle untuk kontrak teraktif Mei 2019 ditutup menguat 0,23% atau 0,20 poin di level US$88,85 per metrik ton.

Pada perdagangan sebelumnya, SEnin (26/3), batu bara Newcastle berakhir rebound dengan penguatan 0,68% atau 0,6 poin di posisi US$88,65 per metrik ton.

Sementara itu di bursa ICE Rotterdam, harga batu bara untuk kontrak Juli 2019 ditutup rebound dengan penguatan 0,86% atau 0,60 poin di posisi US$70 per metrik ton pada Selasa.

Selajan dengan harga batu bara, harga minyak mentah terus menguat didorong upaya pembatasan produksi oleh OPEC dan aliansinya.

Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Mei 2019 diperdagangkan di level US$59,97 per barel pada pukul 4.45 sore waktu setempat di New York Mercantile Exchange, setelah ditutup menguat sekitar 1,9% di level US$59,94 per barel pada perdagangan Selasa (26/3/2019).

Adapun minyak Brent untuk pengiriman Mei berakhir menanjak 76 sen di level US$67,97 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London. Minyak mentah acuan global ini diperdagangkan di premium US$8,03 terhadap WTI.

Kepada awak media di Moskow, Menteri Energi Rusia Alexander Novak mengatakan Rusia kemungkinan akan mencapai komitmen pengurangan produksinya sebesar 228.000 barel per hari pada akhir bulan ini.

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan mitranya (OPEC+) telah sepakat untuk membatasi produksi mereka guna menghadapi kelebihan pasokan global.

Sementara itu, penutupan yang telah berlangsung selama empat hari di Houston Ship Channel pascakebakaran tangki dan tumpahan bahan kimia telah mengganggu jaringan pasokan.

"Kita kembali ke dalam mode reli," ujar John Kilduff, mitra di Again Capital LLC. “Kita melihat penurunan pasokan stabil yang membuat harga minyak kembali ke level US$60 dan semua orang berupaya mencari tahu dampak dari gangguan di Houston Ship Channel.”

 

Pergerakan harga batu bara kontrak Mei 2019 di bursa Newcastle

Tanggal                                    

US$/MT

26 Maret

99,85

(+0,23%)

25 Maret

88,65

(+0,68%)

22 Maret

88,05

(-0,73%)

Sumber: Bloomberg

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper