Bisnis.com, JAKARTA - PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) berencana untuk melakukan hedging atau lindung nilai untuk menekan kerugian kurs pada tahun ini.
Pada 2018, LPKR mengantongi kerugian kurs senilai Rp888,16 miliar naik 148 kali lipat dari posisi Rp6 miliar pada 2017. Peningkatan rugi kurs ini juga otomatis mendongkrak beban lainnya di LPKR senilai Rp1,9 triliun, naik 6 kali dari posisi Rp306,36 miliar.
"Kurs akan di-hedge, jadi tak masalah," ungkap CEO LPKR, John Riady, Rabu (27/3/2019).
Mengutip laporan keuangan 2018, LPKR membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada 2018 senilai Rp695,14 miliar, naik 13,18% dari posisi Rp614,17 miliar pada 2017.
Adapun nilai pendapatan LPKR yang dibukukan pada 2018 mencapai Rp12,46 triliun, naik 18,44% dari posisi Rp10,52 triliun. Beban pokok pendapatan LPKR pada 2018 senilai Rp6,5 triliun, naik 12,26% dari posisi Rp5,79 triliun.
Segmen pendapatan LPKR dari yang terbesar hingga terkecil yakni healthcare, urban development, large scale integrated development, hospitality & infrastructure, properti & portofolio manajemen dan ritel maisng-masing senilai Rp5,96 triliun, Rp3,55 triliun, Rp1,17 triliun, Rp1,06 triliun, Rp451,9 miliar dan Rp367,79 miliar.