Bisnis.com, JAKARTA — Emiten unggas, PT Malindo Feedmill Tbk. siap melaksanakan pemusnahan day old chicken (DOC) sesuai dengan instruksi pemerintah.
Baru-baru ini, pemerintah meminta kepada peternak untuk mengurangi produksi DOC, salah satunya dengan pemusnahan untuk periode 21 Maret—8 April 2019. Malindo pun meyakini instruksi pemerintah bertujuan baik untuk bisnis perunggasan.
"Kalau memang pemerintah mengharuskan untuk mengurangi produksi DOC sebanyak 10%, maka kami akan melakukan. Kami akan melaksanakan sesuai dengan perintah pemerintah," ungkap Sekretaris Perusahaan Malindo Feedmill Andre Andreas Hendjan saat dihubungi Bisnis.com, Selasa (26/3/2019).
Andre enggan memberikan komentar ketika dikonfirmasi apakah telah terjadi kelebihan pasokan atau tidak. Terkait dengan efek dari pelaksanaan pemusnahan 10% DOC, Andre belum mengetahui dampak yang bakal terjadi.
Dari sisi kinerja, Andre menambahkan, pada 2018 berhasil tumbuh dua digit. Direktur MAIN Rudy Hartono Husin mengungkapkan, kinerja hingga akhir 2018 berhasil tumbuh dua digit. Dari sisi bilangan, katanya, pertumbuhan penjualan perseroan pada 2018 sekitar 19%—20%.
Bila mengacu pada penjualan bersih MAIN pada 2017, maka nilai yang dikantongi perseroan pada 2018 akan berkisar Rp6,4 triliun. Dalam catatan Bisnis, MAIN mengincar pertumbuhan pendapatan 15% atau menjadi Rp6,25 triliun. Namun, pertumbuhan pendapatan perseroan pada 2018 mendekati 20%.
Emiten bersandi saham MAIN ini memproyeksikan pertumbuhan penjualan naik 15% sepanjang 2019 atau sekitar Rp7,4 triliun. Andre tetap optimistis bahwa bisnis peternakan tetap positif pada tahun ini.