Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Global Tertekan, Harga Karet di Tokyo dan Shanghai Serentak Turun Tajam

Harga karet di bursa Tokyo dan Shanghai kompak berakhir turun tajam pada perdagangan hari ini, Senin (25/3/2019, di tengah aksi jual yang memukul pasar aset global.

Bisnis.com, JAKARTA – Harga karet di bursa Tokyo dan Shanghai kompak berakhir turun tajam pada perdagangan hari ini, Senin (25/3/2019, di tengah aksi jual yang memukul pasar aset global.

Berdasarkan data Bloomberg, harga karet untuk kontrak teraktif Agustus 2019 di Tokyo Commodity Exchange (Tocom) ditutup anjlok 3,11% atau 5,90 poin di level 183,90 yen per kg dari level penutupan sebelumnya.

Pada perdagangan Jumat (22/3/2019), harga karet kontrak Agustus berakhir melemah 1,15% atau 2,20 poin di level 189,80 yen per kg.

Harga karet mulai melanjutkan pelemahannya dengan dibuka turun 0,05% atau 0,10 poin di posisi 189,70 pagi tadi. Sepanjang perdagangan hari ini, harga karet bergerak di level 183,60 – 184,10.

Di Shanghai Futures Exchange, harga karet untuk kontrak teraktif Mei 2019 juga berakhir merosot 1,69% atau 200 poin di level 11.655 yuan per ton, setelah ditutup dengan pelemahan 100 poin atau 0,84% di posisi 11.855 pada perdagangan terakhir pekan lalu.

Sejalan dengan karet, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Mei 2019 sore ini lanjut melemah 0,61% atau 0,36 poin ke level US$58,68 per barel pukul 14.43 WIB, setelah berakhir melorot 1,57% di level US$59,04 per barel pada perdagangan Jumat (22/3).

Adapun minyak Brent untuk pengiriman Mei 2019 melemah 0,49% atau 0,33 poin ke level US$66,70 per barel, setelah berakhir melorot 1,22% di posisi 67,03 pada Jumat.

Dilansir dari Bloomberg, aksi jual yang meluas di pasar ekuitas Asia bersama dengan pelemahan minyak mentah telah mendorong pelaku pasar menghindari aset berisiko di Asia.

Indeks saham Topix dan Nikkei 225 kompak membukukan penurunan terbesarnya sejak Natal pada perdagangan hari ini, di tengah keresahan global seputar pertumbuhan ekonomi.

Indeks manajer pembelian manufaktur AS jatuh ke level 52,5 pada Maret dari 53 pada Februari dan berada di bawah perkiraan pasar, menurut IHS Markit Economics. Indeks S&P 500 AS pun turun hampir 2% pada perdagangan Jumat (22/3) sekaligus membukukan kinerja terburuknya sejak Januari.

“Investor menyadari situasi kemungkinan lebih buruk daripada yang mereka duga,” ujar Olivier d’Assier, kepala riset untuk Asia Pasifik di Axioma Inc.

“Konsensusnya adalah kita berada di permulaan siklus penurunan untuk ekonomi global, dan biasanya, pada tahap ini, ada sangat sedikit kenaikan tersisa dan banyak penurunan jika segala hal berakselesi di arah yang salah,” tambahnya.

Pada saat yang sama, kabar bahwa persediaan karet di Shanghai bertambah untuk pekan kelima menambah sentimen negatif ini. Jumlah persediaan karet di Shanghai dilaporkan naik 0,8% menjadi 443.798 ton pekan lalu, level tertinggi sejak 15 November.

Pergerakan Harga Karet Kontrak Agustus 2019 di Tocom

Tanggal                             

Harga (Yen/Kg)              

Perubahan

25/3/2019

183,90

-3,11%

22/3/2019

189,80

-1,15%

20/3/2019

192,00

-1,64%

19/3/2019

195,20

+0,46%

18/3/2019

194,30

+0,67%

Sumber: Bloomberg  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper