Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wijaya Karya (WIKA) Pasang Target Agresif Tahun Ini, Apa Saja Strateginya?

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. memasang target agresif untuk pertumbuhan kinerja keuangan tahun ini sejalan dengan pencapaian periode 2018 serta sejumlah strategi yang telah disiapkan.
Presiden Direktur PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Tumiyana (kanan) memberikan paparan saat berkunjung ke kantor redaksi Bisnis Indonesia, di Jakarta, Rabu (17/10/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Presiden Direktur PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Tumiyana (kanan) memberikan paparan saat berkunjung ke kantor redaksi Bisnis Indonesia, di Jakarta, Rabu (17/10/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA — PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. memasang target agresif untuk pertumbuhan kinerja keuangan tahun ini sejalan dengan pencapaian periode 2018 serta sejumlah strategi yang telah disiapkan.

Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Puspita Anggraeni mengatakan bahwa target penjualan senilai Rp42,13 triliun pada 2019. Nilai itu meningkat 35,22% dari capaian penjualan perseroan senilai Rp31,16 triliun pada 2018.

Puspita mengatakan laba bersih yang dibidik senilai Rp3,01 triliun pada 2019. Jumlah itu menurutnya meningkat 45,20% dari perolehan laba bersih perseroan Rp2,07 triliun pada 2018.

“Peningkatan laba perseroan pada 2019 ditargetkan akan diperoleh dari konstruksi kereta cepat Jakarta—Bandung yang ditargetkan mencapai progres 60%,” jelasnya kepada Bisnis.com, Rabu (20/3/2019).

Selain itu, dia menyebut WIKA juga menerapkan teknologi building information modelling (BIM) di proyek yang dikerjakan. Dengan demikian, strategi itu akan menciptakan efisiensi.

Dalam siaran pers, Direktur Utama Wijaya Karya Tumiyana menjelaskan bahwa net profit margin (NPM) mengalami kenaikan sebesar 6,65% dibandingkan dengan capaian 2017 sebesar 5,18%. Pencapaian ini membuat perseroan optimistis merealisasikan target 2019.

“Performa WIKA selama 2018 menunjukkan bahwa kami sudah on track menghasilkan efisiensi dan berpotensi untuk terus bertumbuh secara finansial maupun portofolio proyek,” jelasnya.

Berdasarkan laporan keuangan 2018, Wijaya Karya mengantongi pendapatan Rp31,15 triliun pada 2018. Jumlah itu naik 19,03% dari Rp26,17 triliun pada 2017.

Dengan demikian, emiten berkode saham WIKA itu mengamankan laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk Rp1,73 triliun per akhir 2018. Realisasi tersebut tumbuh 43,94% dari Rp1,20 triliun pada 2017.

Di sisi lain, WIKA tercatat memiliki total liabilitas Rp42,01 triliun per akhir 2018 atau naik 35,30% secara tahunan. Sementara itu, ekuitas tercatat senilai Rp17,21 triliun atau tumbuh 17,66% secara tahunan.

Adapun, total aset yang dimiliki kontraktor pelat merah itu senilai Rp59,23 triliun per akhir 2018. Jumlah tersebut naik 29,65% dari Rp45,68 triliun pada 2017.

Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis.com, pencapaian laba bersih WIKA pada 2018 menjadi yang tertinggi sepanjang 2014—2018. Jumlah yang dikantongi perseroan juga terus naik dari Rp615,18 miliar pada 2014, Rp625,04 miliar pada 2015, Rp1,01 triliun pada 2016, Rp1,20 triliun pada 2017, dan Rp1,73 triliun pada 2018.

Saat dihubungi Bisnis.com, Direktur Operasi III Wijaya Karya Destiawan Soewardjono mengungkapkan pekerjaan luar negeri berkontribusi 12% terhadap perolehan kontrak baru WIKA tahun lalu. Untuk kontribusi laba, kontribusi yang diberikan hampir mencapai 5%.

“Untuk tahun ini [targetnya] masing-masing tumbuh 30% dan 20%,” jelasnya.

Destiawan mengungkapkan optimisme tersebut sejalan dengan masih besarnya potensi pasar proyek di luar negeri, salah satunya di Afrika. Apalagi, perseroan mendapatkan dukungan fasilitas dari Eximbank sehingga produksi luar negeri dapat terus ditingkatkan.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper