1. Dikabarkan Ingin Beli Saham Visi Media Asia (VIVA), Ini Komentar Pieter Tanuri
Bos PT Multistrada Arah Sarana Tbk. [MASA] Pieter Tanuri tak membantah ataupun mengiyakan kabar soal dirinya yang akan masuk ke dalam grup media milik Bakrie, lewat PT Visi Media Asia Tbk. [VIVA].
Ketika dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Pieter yang juga Bos klub sepak bola Bali United hanya menyebutkan bahwa kabar itu masih jauh dari realisasi karena belum adanya pembicaraan atau tindak lanjut diantara keduanya.
Baca selengkapnya di sini.
2. Sejumlah Sentimen Ini Dikabarkan Dongkrak Saham Visi Media Asia (VIVA)
Saham PT Visi Media Asia Tbk. (VIVA) ditutup bergerak menghijau pada level Rp180, naik 27 basis poin atau 17,65% pada sesi I perdagangan Rabu (20/3/2019).
Berikut sejumlah pemicu yang mendongkrat saham VIVA. Baca selengkapnya di sini.
3. Ada 5 Agenda dalam RUPS, PT ABM Investama Siap Ubah Manajemen
Emiten investasi dan pertambangan PT ABM Investama Tbk. (ABMM) siap mengubah susunan manajemen pengurus. Oleh karena itu, perusahaan akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 2 Mei 2019.
Direktur Utama ABM Investama Achmad Ananda Djajanegara menyampaikan bahwa untuk memenuhi peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), perseroan akan menggelar RUPS tahunan. Ada lima agenda yang akan dibahas dalam rapat.
Baca selengkapnya di sini.
4. Agung Podomoro (APLN) Cari Dana untuk Lunasi Obligasi Jatuh Tempo Rp1,2 Triliun
Obligasi emiten properti, PT Agung Podomoro Land Tbk. bakal jatuh tempo pada 2019 dengan total Rp1,2 triliun. Kini, perseroan tengah mengatur strategi untuk melunasi kewajiban tersebut.
Adapun obligasi tersebut terdiri dari obligasi berkelanjutan I tahap II 2014 senilai Rp750 miliar, yang jatuh tempo pada 6 Juni 2019 dan obligasi berkelanjutan I tahap III senilai Rp451 miliar, yang bakal jatuh tempo pada 19 Desember 2019.
Baca selengkapnya di sini.
5. Permintaan IPO Wahana Interfood (COCO) Oversubscribed 9 Kali
Produsen kakao dan coklat PT Wahana Interfood Nusantara Tbk. mengalami kelebihan permintaan hingga 9 kali dari seluruh saham yang ditawarkan.
Direktur Utama Wahana Interfood Nusantara Reinald Siswanto mengatakan, perseroan mengalami kelebihan permintaan 9 kali dari seluruh saham yang ditawarkan.
Apa sebabnya? Baca selengkapnya di sini.