Bisnis.com, JAKARTA — PT Visi Media Asia Tbk. (VIVA) menyebut pemanfaatan dana hasil private placement untuk modal kerja entitas anak usaha akan lebih banyak untuk membeli dan membuat konten program.
Sekretaris Perusahaan VIVA Neil R. Tobing mengatakan bahwa biaya modal kerja dan ekspansi perusahaan media, paling besar bukan hanya biaya infrastruktur melainkan lebih banyak biaya konten. Apalagi, imbuh dia, persaingan media saat ini cukuplah ketat. Jika tidak memperbarui dan memproduksi konten baru, maka akan dtinggalkan oleh pemirsanya.
Dia menekankan, dalam melakukann private placement, alur prosesnya juga sudah jelas bahwa pencatatan bisa dilakukan lima hari setelah RUPSLB jika telah ada stand by buyer. Harga saham yang dilepas juga haruslah harga rata-rata tertingi selama selama 25 hari sebelum tangal pencatatan. VIVA akan menerbitkan 10% dari modal yang ditempatkan.
Hal itu sekaligus membatah kabar bahwa Pieter Tanuri berencana masuk sebagai salah satu pemegang saham di grup media milik Bakrie ini.
“Itu kan cuma 10%. Siapa yang mau beli 10% kalau pak Pieter maunya pasti pengendali, nggak hanya 10%,” katanya kepada Bisnis.com, Selasa (19/3/2019).