Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Jisdor Menguat ke 14.242, Rupiah Terkerek di Pasar Spot

Kurs rupiah menyentuh posisi Rp14.242 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Senin (18/3/2019).
Petugas jasa penukaran valuta asing memeriksa lembaran mata uang rupiah dan dollar AS di Jakarta, Senin (2/7/2018)./ANTARA-Puspa Perwitasari
Petugas jasa penukaran valuta asing memeriksa lembaran mata uang rupiah dan dollar AS di Jakarta, Senin (2/7/2018)./ANTARA-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA - Kurs rupiah menyentuh posisi Rp14.242 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Senin (18/3/2019).

Data yang diterbitkan Bank Indonesia pagi ini menempatkan kurs referensi Jisdor di level Rp14.242 per dolar AS, menguat 68 poin atau 0,47% dari posisi Rp14.310 pada Jumat (15/3).

Adapun berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau menguat 15 poin atau 0,11% ke level Rp14.245 per dolar AS pada pukul 08.55 WIB.

Rupiah sebelumnya dibuka dengan penguatan 22 poin atau 0,15% di level Rp14.238 per dolar AS. Pada perdagangan Jumat (15/3), rupiah ditutup terapresiasi 18 poin atau 0,13% di level Rp14.260 per dolar AS.

Sepanjang perdagangan pagi ini, rupiah bergerak di kisaran Rp14.223-Rp14.245 per dolar AS.

Pergerakan indeks dolar Amerika Serikat (AS) yang mengukur kekuatan mata uang dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia, sendiri pagi ini terpantau melandai 0,054 poin atau 0,06% ke level 96,541 pada pukul 09.53 WIB.

Indeks mulai melanjutkan pelemahannya dengan dibuka turun tipis 0,030 poin atau 0,03% di level 96,565, setelah pada perdagangan Jumat (15/3/2019) ditutup melemah 0,20% atau 0,190 poin di level 96,595.

Dilansir dari risetnya hari ini, Analis Samuel Sekuritas Indonesia, Ahmad Mikail memperkirakan pergerakan indeks dolar AS hari ini akan melemah ke level 96,0-96,5 terhadap hampir seluruh mata uang utama dunia.

Hal tersebut didorong oleh melemahnya data Industrial Production Index (IPI) menjadi 0,1% (mom) pada bulan Februari dibandingkan dengan konsensus sebesar 0,2%. Rendahnya pertumbuhan IPI menunjukan pelemahan yang semakin jelas terhadap ekonomi AS di triwulan pertama 2019.

Turut membebani dolar AS, nilai tukar pound sterling menguat terhadap dolar AS setelah parlemen Inggris memutuskan untuk menolak proposal “no-deal” dalam proses keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit).

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS), Jumat (15/3), melaporkan neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus tipis sebesar US$330 juta pada Februari 2019. Posisi ini merupakan surplus pertama kali sejak defisit berturut-turut dalam empat bulan terakhir.

“Rupiah kemungkinan menguat ke level Rp14.200-Rp14.250 per dolar AS, seiring pelemahan dolar AS serta surplus data neraca perdagangan Januari sebesar US$330 juta,” tulis Ahmad.

Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah)   

18 Maret

14.242

15 Maret

14.310

14 Maret

14.253

13 Maret

14.269

12 Maret

14.251

Sumber: Bank Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper