Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Asia Naik jelang Rapat The Fed, IHSG Ikut Terkerek

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mempertahankan pergerakannya di zona hijau pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Senin (18/3/2019), di tengah penguatan bursa di Asia.
Pengunjung mengambil foto monitor perdagangan harga saham di Jakarta, Jumat (1/2/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Pengunjung mengambil foto monitor perdagangan harga saham di Jakarta, Jumat (1/2/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mempertahankan pergerakannya di zona hijau pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Senin (18/3/2019), di tengah penguatan bursa di Asia.

Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan IHSG naik 0,26% atau 16,71 poin ke level 6.477,90 pada akhir sesi I dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Jumat (15/3), IHSG berakhir di level 6.461,18 dengan penguatan 0,75% atau 47,92 poin. Indeks mulai lanjut menguat ketika dibuka naik 0,32% atau 20,41 poin di posisi 6.481,59 pagi tadi.

Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di level 6.477,48 – 6.508,35.

Enam dari sembilan sektor menetap di zona hijau, dipimpin sektor aneka industri (+1,10%) dan infrastruktur (+0,92%). Tiga sektor lainnya melemah, dipimpin sektor pertanian yang turun 0,27%.

Sebanyak 205 saham menguat, 156 saham melemah, dan 267 saham stagnan dari 628 saham yang diperdagangkan.

Saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang masing-masing naik 1,34% dan 0,73% menjadi pendorong utama penguatan IHSG siang ini.

Indeks saham lainnya di kawasan Asia mayoritas juga menguat siang ini, di antaranya indeks FTSE Straits Times Singapura (+0,35%), indeks FTSE Malay KLCI (+0,39%), dan indeks PSEi Filipina (+0,14%).

Indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang masing-masing naik 0,53% dan 0,57%, indeks Hang Seng Hong Kong menguat 0,83%, sedangkan indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China masing-masing menanjak 1,15% dan 1,44%.

Bursa saham di Asia menguat didorong meningkatnya spekulasi sikap dovish Federal Reserve Amerika Serikat (AS) dalam pertemuan kebijakan moneternya pekan ini.

Menjelang pertemuan kebijakan moneter bank sentral AS yang akan berakhir pada Rabu (20/3) waktu setempat, banyak spekulasi bahwa pembuat kebijakan The Fed akan menurunkan proyeksi suku bunganya, untuk menunjukkan sedikit atau bahkan tidak ada pengetatan lebih lanjut tahun ini.

Pelaku pasar juga menantikan lebih banyak detail mengenai rencana The Fed untuk berhenti memangkas kepemilikannya senilai hampir US$3,8 triliun dalam bentuk obligasi.

 “Pasar memperhitungkan sedikit atau tiadanya peluang kenaikan suku bunga oleh bank-bank sentral utama tahun ini, selain Bank of England. The Fed mengindikasikan akan bersabar dan kami tidak melihat kenaikan suku bunga tahun ini,” ujar Alan Oster, kepala ekonom di National Australia Bank, seperti dikutip Reuters.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper