Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HK Metals Utama (HKMU) Incar Pendapatan Tumbuh 95 Persen

PT HK Metals Utama Tbk. membidik pertumbuhan pendapatan hingga 95% secara tahunan pada 2019 seiring dengan penambahan 4 mesin ekstrusi baru pada tahun ini. 
Direktur Penilaian Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia I Gede Nyoman Yetna (kanan) menyerahkan sertifikat kepada Direktur Utama PT HK Metals Utama Tbk (HKMU) Ngasidjo Achmad di sela-sela pencatatan saham perdana HKMU di Jakarta, Selasa (9/10/2018)./JIBI-Dedi Gunawan
Direktur Penilaian Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia I Gede Nyoman Yetna (kanan) menyerahkan sertifikat kepada Direktur Utama PT HK Metals Utama Tbk (HKMU) Ngasidjo Achmad di sela-sela pencatatan saham perdana HKMU di Jakarta, Selasa (9/10/2018)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA — PT HK Metals Utama Tbk. membidik pertumbuhan pendapatan hingga 95% secara tahunan pada 2019 seiring dengan penambahan 4 mesin ekstrusi baru pada tahun ini. 

Sekretaris Perusahaan HKMU Imelda Feryani menuturkan bahwa perseroan menambah 4 mesin ekstrusi dan 1 mesin smelter pada tahun ini. Beberapa mesin baru ini melengkapi 3 mesin ekstrusi dan 1 mesin melter yang telah beroperasi pada tahun lalu. 

Dia mengatakan, satu mesin baru ekstrusi telah beroperasi pada akhir Februari 2019. Adapun, dua mesin baru akan beroperasi pada akhir Maret dan 1 mesin baru pada Mei 2019. Sementara itu, mesin smelter baru diperkirakan beroperasi pada kuartal III/2019. 

Penambahan mesin baru memberikan total produksi menjadi 1.500 ton per bulan dengan kapasitas penuh, dari semula 450 ton per bulan. Emiten dengan kode saham HKMU ini, memperkirakan produksi aluminum ekstrusi tahun ini sebesar 12.000 ton - 13.000 ton, dari semula 3.500 ton pada 2018. 

"Full year total produksi berkisar 12.000 - 13.000 ton aluminium dari penambahan 4 mesin di tahun ini," katanya pada Kamis (14/3/2019). 

Seiring dengan penambahan kapasitas produksi, perseroan membidik pertumbuhan pendapatan sebesar 93%-95% secara tahunan pada tahun ini. Proyeksi pertumbuhan ini berasal dari pertumbuhan bisnis manufaktur sebesar 170,2% secara tahunan dan bisnis perdagangan sebesar 66,0% secara tahunan. 

Bisnis manufaktur diperkirakan akan mengambil porsi lebih besar terhadap pendapatan konsolidasi perusahaan yang diperkirakan 38,5% pada 2019, lebih tinggi dari 2018 sebesar 27,8%.  "Total target revenue 2019 akan tumbuh sekitar 93%-95% dibandingkan tahun lalu," imbuhnya. 

Riset Sinarmas Investment mencatatkan bisnis manufaktur HKMU menawarkan margin yang lebih tinggi dan arus kas yang lebih baik. Sinarmas Investment memberikan rekomendasi beli terhadap saham HKMU dengan target harga Rp490 sampai dengan akhir 2019, dengan potensi kenaikan 37,6%. 

Pada perdagangan Kamis (14/3/2019), harga saham HKMU ditutup pada level Rp358 per saham, turun 2 poin atau melemah 0,56%. 

Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2018, HKMU mencatatkan penjualan sebesar Rp607,69 miliar, naik 73,72% secara year on year. Adapun, laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp51,28 miliar, naik signifikan dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp18,05 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper