Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pilarmas Sekuritas : Pasar Obligasi Akan Melemah di Awal Dagang

Pilarmas Investindo Sekuritas memperkirakan bahwa pada perdagangan hari ini, Senin (11/3/2019) pasar obligasi diperkirakan dibuka melemah. 
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA — Pilarmas Investindo Sekuritas memperkirakan bahwa pada perdagangan hari ini, Senin (11/3/2019) pasar obligasi diperkirakan dibuka melemah. 

Maximilianus Nico Demus, Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas, mengatakan bahwa pelemahan ini masih mendapatkan konfirmasi dari teknikal analisis yang memperlihatkan penurunan yang akan dapat terjadi di pasar obligasi hari ini. 

Membaiknya cadangan devisa tidak mampu menahan kenaikkan imbal hasil. Sentimen hari ini akan berkisar tentang pernyataan dari Gubernur Bank Sentral China PBOC, Yi Gang, yang mengatakan kedua belah pihak, baik Amerika dan China telah mencapai konsensus berbagai masalah penting, dan telah membahas komitmen yang sebelumnya telah dibuat oleh kelompok Negara G20 untuk menghindari devaluasi mata uang yang kompetitif. 

Amerika dan China juga akan menghormati otonomi dari kebijakan moneter masing masing negara. Komentar Yi Gang seakan menjawab kekhawatiran Amerika tentang potensi depresiasi Yuan China untuk mengumpulkan dampak tarif yang diberlakukan oleh Presiden Trump. 

Yi Gang juga berbicara kepada  Wakil Menteri Perdagangan Wang Shouwen, bahwa mekanisme penegakan hukum apapun untuk perjanjian dagang haruslah dua arah, adil, dan setara. 

Berlanjut dari sana, PBOC, melalui Yi Gang, China masih memiliki ruang untuk mengurangi jumlah uang yang harus disimpan oleh Bank sebagai Dana Cadangan. 

Yi juga menegaskan bahwa Bank Sentral akan menjaga pertumbuhan kredit tahun ini yang sejalan dengan laju GDP, dan berjanji untuk bekerja mendukung Perusahaan kecil dengan lebih baik lagi. 

"Kami melihat bahwa pernyataan PBOC ini menunjukkan bahwa China siap untuk menjaga laju pertumbuhan, PBOC juga siap untuk berdiskusi terkait dengan perjanjian antara Amerika dan China, tetapi bukan berarti China manut saja untuk mengikuti apa yang diinginkan oleh Amerika," katanya dalam riset harian, Senin (11/3/2019). 

Tentu hal ini menunjukkan bahwa China siap untuk menjalankan perjanjian dagang yang adil, setara, serta dua arah. Apabila hal itu tidak terjadi, China juga siap untuk membela kepentingan negaranya. 

Berlanjut kepada proses Brexit, Theresa May menghadapi pertemuan yang penting dalam pemungutan suara Brexit pada hari Selasa nanti. 

Menteri Luar Negeri Jeremy Hunt juga mendesak sesama pendukung konservatif untuk mendukung proses Brexit tersebut, atau bila tidak, meninggalkan Uni Eropa mungkin tidak akan terjadi sama sekali.  "Kami memprediksikan pasar obligasi masih akan bergerak melemah hari ini apabila tidak ada sentiment positif yang menjaga," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper