Bisnis.com, JAKARTA — Mirae Asset Sekuritas Indonesia memperkirakan bahwa harga surat utang negara atau SUN pada perdagangan hari ini, Senin (11/3/2019) akan bervariasi dengan kecenderungan melemah.
Dhian Karyantono, analis Fixed Income Mirae Asset Sekuritas Indonesia, mengatakan bahwa berdasar pada perkembangan pasar modal global akhir pekan lalu, khususnya bursa AS, terdapat sentimen positif bagi pasar obligasi Indonesia yang berasal dari rendahnya penyerapan tenaga kerja AS di luar sektor pertanian per Februari 2019.
Penyerapan tenaga kerja di luar sektor pertanian (diukur dari data Non Farm Payrolls) tercatat hanya bertambah sebesar 20 ribu tenaga kerja atau merupakan level terendah sejak September 2017.
Merespons hal tersebut, yield US Treasury 10 tahun turun tipis ke kisaran 2,63% (sebelumnya pada kisaran 2,64%), sedangkan indeks dolar AS mengalami hal yang sama ke kisaran 97,41 poin (sebelumnya pada kisaran 97,67 poin).
Selain itu, sentimen positif juga berasal dari pernyataan Jerome Powell (Sabtu pekan lalu) yang kembali menekankan pendekatan wait and see terkait dengan stance kebijakan moneter The Fed ke depan.
Meski demikian, sentimen positif bagi pergerakan harga SUN yang berasal dari rendahnya penyerapan tenaga kerja AS dan pernyataan dovish Powell tampaknya diimbangi dengan masih tingginya kekhawatiran pasar terhadap perkembangan ekonomi global terutama Tiongkok dan jelang voting krusial Brexit (second meaningful vote, Selasa waktu setempat) yang sekaligus menahan penurunan lebih lanjut yield US Treasury dan dolar AS.
Baca Juga
Terkait dengan kabar dari China, pascaekspor China turun signifikan per Februari 2019, gambaran melambatnya ekonomi Tiongkok juga tercermin dari rendahnya pinjaman yuan (rilis sabtu pekan lalu) per Februari 2019 yang tercatat hanya sebesar ¥885 miliar atau turun dibandingkan dengan level Januari 2019 yang mencapai ¥3,23 triliun.
Selain itu, adanya lelang SUN esok hari juga berpotensi mendorong turunnya minat investor untuk masuk di pasar sekunder hari ini sekaligus menjadi tambahan katalis negatif bagi harga SUN di pasar sekunder.
"Kami masih merekomendasikan investor untuk fokus pada perdagangan SUN seri pendek utamanya benchmark FR0077 meski kecenderungannya adalah wait and see terhadap semua seri SUN Fixed Rate (FR)," katanya dalam riset harian, Senin (11/3/2019).
Hal tersebut, selain didasarkan pada adanya lelang SUN esok hari juga didorong oleh kemungkinan membaiknya data penjualan eceran AS ( US retail sales, yoy) yang akan dirilis nanti malam sehingga berpotensi memberikan sentimen negatif bagi harga SUN esok hari.
Berikut ini proyeksi rentang pergerakan harga dan imbal hasil seri-seri SUN yang likuid hari ini:
FR0063 (15 Mei 2023): 93,90 (7,34%) - 94,25 (7,24%)
FR0077 (15 Mei 2024): 102,30 (7,58%) - 102,75 (7,47%)
FR0064 (15 Mei 2028): 88,30 (7,94%) - 88,90 (7,84%)
FR0078 (15 Mei 2029): 101,70 (8,00%) - 102,50 (7,89%)
FR0065 (15 Mei 2033): 85,60 (8,38%) - 86,20 (8,30%)
FR0068 (15 Maret 2034): 100,35 (8,33%) - 101,00 (8,26%)
FR0075 (15 Mei 2038): 91,50 (8,40%) - 92,20 (8,32%)
FR0079 (15 April 2039): 99,60 (8,42%) - 100,50 (8,32%)
-REVIEW (08 March 2019)-
-PRICE OF INDONESIA GOVERNMENT BONDS-
FR0077: -25,00 bps to 102,56 (7,52%)
FR0078: -55,00 bps to 102,12 (7,94%)
FR0068: -93,20 bps to 100,46 (8,32%)
FR0079: -78,60 bps to 99,83 (8,39%)
-YIELD OF GLOBAL BONDS-
UST 2yr: -0,010 point to 2,48%
UST 5yr: -0,013 point to 2,45%
UST 10yr: -0,009 point to 2,65%
UST 30yr: -0,015 point to 3,03%
German Bund 10yr: +0,019 point to 0,07%
UK Gilt 10yr: +0,017 point to 1,19%
-CDS OF INDONESIA BONDS-
CDS 2yr: +5,51% to 41,62
CDS 5yr: +5,61% to 103,82
CDS10yr: +6,97% to 184,40
-CRUDE OIL PRICES -
WTI: -1,05% to $56,16 per barrel
BRENT: -0,84% to $65,79 per barrel