Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Krakatau Steel (KRAS) Rugi Rp2,4 Triliun di 2024, Dirut Buka Suara

Krakatau Steel (KRAS) mencetak rugi bersih sebesar Rp2,4 triliun sepanjang tahun 2024.
krakatau steel, kras, baja
krakatau steel, kras, baja

Bisnis.com, JAKARTA — PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS) membukukan rugi bersih sebesar US$154,7 juta atau setara Rp2,49 triliun sepanjang tahun 2024 (kurs Jisdor BI Rp16.157 per dolar AS 31 Desember 2024).

Berdasarkan laporan keuangannya, KRAS mencatatkan pendapatan sebesar US$954,59 juta atau setara dengan Rp15,42 triliun. Pendapatan ini turun 34,35% dari tahun 2023 yang sebesar US$1,45 miliar.

Direktur Utama KRAS Muhamad Akbar Djohan menjelaskan walaupun sepanjang tahun 2024 pabrik HSM 1 tidak beroperasi, tetapi Krakatau Steel pada tahun 2024 terus berupaya menjaga kinerja bisnisnya yang ditunjukkan dengan pencapaian pendapatan tersebut serta laba bruto.

"Laba bruto sebesar US$106,94 juta atau setara Rp1,73 triliun, dan mencatatkan EBITDA positif senilai US$6,63 juta atau setara dengan Rp107,17 miliar,” kata Akbar dalam keterangan resminya.

Di sisi lain, Akbar Djohan juga menyampaikan saat ini Krakatau Steel menghadapi permasalahan masih tingginya beban keuangan yang harus ditanggung sebesar US$153,65 juta atau setara Rp2,48 triliun.

Selain itu, KRAS memperoleh bagian rugi dari entitas asosiasi dan ventura bersama sebesar US$49,68 juta atau setara Rp802,66 miliar.

Alhasil, KRAS masih membukukan rugi periode berjalan sebesar US$154 juta atau setara dengan Rp2,4 triliun. Rugi ini tercatat naik dari tahun 2023 yang sebesar US$130 juta.

“Dengan beroperasinya kembali Pabrik HSM 1 yang mampu memproduksi produk Hot Rolled Coil hingga 2,4 juta ton per tahun dan dengan pelaksanaan proyek strategis maupun kerja sama dengan perusahaan BUMN, pabrikan, distributor, dan konsumen lainnya yang telah ditandatangani di tahun ini, kami optimistis bahwa Krakatau Steel Group bisa mendapatkan kepercayaan melalui brand equity dari para stakeholder termasuk meningkatkan volume penjualan di tahun ini,” ujar Akbar Djohan.

Lebih lanjut Akbar Djohan menuturkan sepanjang tahun 2024 Krakatau Steel mampu menjaga arus kas positif yang diperoleh dari aktivitas operasi sebesar US$88,15 juta atau setara Rp1,42 triliun. Sementara itu, total aset per 31 Desember 2024 tercatat senilai US$2,89 miliar atau setara Rp46,77 triliun, naik sebesar 1,59% dibandingkan periode tahun buku 2023.

“Kami terus berkomitmen untuk meningkatkan kinerja Krakatau Steel Group, bahkan dengan adanya berbagai tantangan global saat ini, KRAS telah menerapkan serangkaian strategi dan mengambil langkah-langkah preventif yang dibutuhkan untuk memastikan produksi pabrik Hot Strip Mill (HSM) berjalan sesuai target dan keberlangsungan usaha Perseroan tetap terjaga ke depannya,” ucap Akbar Djohan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper