Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IBPA : Minim Sentiman, Pasar Obligasi Akan Bergerak Sideways Pekan Ini

Indonesia Bond Pricing Agency memperkirakan pasar obligasi Indonesia bergerak mendatar pada pekan ini, 4-8 Maret 2019, dikarenakan belum adanya sentimen baru dominan yang akan mewarnai pasar.

Bisnis.com, JAKARTA—Indonesia Bond Pricing Agency memperkirakan pasar obligasi Indonesia bergerak mendatar pada pekan ini, 4-8 Maret 2019, dikarenakan belum adanya sentimen baru dominan yang akan mewarnai pasar.

Berdasarkan laporan mingguan yang diterbitkan IBPA Selasa (5/3/2019), tim IBPA mengungkapkan rilis data atau peristiwa ekonomi pekan ini hanya seputar Klaim Pengangguran AS, inflasi China, dan rapat ECB.

“Pasar akan lebih wait and see keputusan rapat Bank Sentral Eropa (ECB) dan mencermati arah kebijakan moneter di tahun ini,” mengutip laporan IBPA, Selasa (5/3/2019).

Adapun, sepanjang pekan lalu, Indonesia Composite Bond Index (ICBI) berada dalam tren positif dan menguat +0,66% secara mingguan ke level 247,2982. Kinerja ICBI yang dominan positif pada Februari memicu positive return secara tahun berjalan pada obligasi Indonesia naik menjadi sebesar +2,66% ytd pada akhir pekan lalu.

Penguatan ICBI pekan lalu lebih ditopang oleh optimisme pasar terhadap tercapainya kesepakatan negosiasi damai dagang AS-China.

Ditengah proses penyusunan MoU, pernyataan Donald Trump yang memundurkan batas tenggat waktu permberlakuan tarif baru produk China (per 1 Maret) semakin meningkatkan optimisme pasar.

Sementara itu, di tengah wait and see damai dagang AS-China, asing catat net buy Rp3,49 triliun. Berdasarkan pergerakan kepemilikan investor di SBN, mayoritas investor SBN dominan wait and see menunggu hasil riil negosiasi dagang AS-China dengan mencatatkan pergerakan terbatas.

Hingga pertengahan pekan lalu (25-27 Feb), investor asing tampak yang paling agresif dengan membukukan net buy hingga Rp3,49 triliun.

Kinerja rupiah di pasar spot pekan lalu juga tampak terpengaruh terhadap sentimen dagang AS-China. Sempat menguat hingga di bawah level Rp14.000 per dolar AS, rupiah kembali tertekan hingga ke level Rp14.120/US$ pada akhir pekan lalu.

Sepanjang pekan lalu, aktivitas pasar sekunder obligasi terpantau meningkat pada kedua sisinya. Rata-rata volume harian naik +22,59% wow menjadi Rp11,61 triliun/hari, dan frekuensi harian naik +15,60% secara mingguan menjadi 642 transaksi/hari.

Peningkatan volume terjadi pada transaksi SUN di seluruh tenornya. Seri-seri SUN tenor panjang mencatatkan akumulasi kenaikan volume terbesar yakni Rp1,88 triliun/hari.

Secara keseluruhan, volume harian transaksi SUN naik Rp2,36 triliun. Adapun rata-rata volume harian pada transaksi obligasi koprorasi mencatatkan akumulasi penurunan sebesar Rp216 miliar/hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper